inimedan.com-Asahan.

Bertuah ini la kata kata yang tepat bagi rombongan Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Sumatera Utara Kabupaten Asahan yang mengikuti Hari Pers Nasional di 2022 di Sulawesi Tenggara ( Sulteng ) tepatnya di Kota Kendari karena disambangi oleh seorang anak Asahan berpangkat Brigadir Jendral bernama Sabaruddin Ginting
Kehadiraan Brigadir Jendral Sabaruddin Ginting mendatangi rombongan PWI Asahan bukan tampa alasan namun rasa bahagianya karna sesama anak Asahan tepatnya Kota Kisaran
“Senang saya rasa pulang kampung hadirnya PWI Asahan ini , anak Kisaran kita ini , ujar Bintang satu yang bertugas sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara, Kendari itu
Tidak hanya mendatangi rombongan PWI Asahan , anak Kisaran berpangkat Jendral ini juga mengajak untuk menyinggahi kantor BNNP Sulawesi Tenggara itu dan keakrapan semangkin terjalin dimana Sang Jendral menceritakan perjalanan hidupnya hingga sampai dijabatan saat ini
Sabaruddin merupakan salahsatu putera terbaik Asahan. Lahir di Kisaran pada 55 tahun silam. Tepatnya 29 Nopember 1966. Anak ke-5 dari 9 bersaudara.
Sejumlah jabatan penting di tubuh Polri pernah disandangnya. Dintaranya, sebagai Kapolrestabes Palembang dan Dirreskrimsus Polda Sumatera Selatan.
Mengawali karinya dengan memutuskan mengikuti tes masuk AKABRI bagian kepolisian—sekarang berubah nama menjadi Akademi Kepolisian (Akpol). Dengan segala keterbatasan, khususnya soal keuangan, ia nekat pergi bersama 25 rekan seangkatan di SMA Negeri 1 Kisaran ke Medan pada tahun 1986 silam.
Menjadi polisi bukan tampa alasan karena putus harapan masuk ke perguruan tinggi. Dia menilai gaji orangtuanya sebagai anggota Polri pada masa itu, tak cukup mampu membiayai uang perkuliahan. “Masuk AKABARI kan engga bayar. Kemudian, ayah saya adalah anggota POLRI. Itulah kenapa saya ikut tes AKABRI,” tutur Sabaruddin.
Mencerikan proses rangkaian tes di Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan, di Medan. Ia terpaksa tidur dan menginap di masjid yang ada di markas KODAM karena tak punya uang.
Tidak hanya itu. Untuk biaya pendaftaran dan lainnya ditopang teman-temannya. “Bisa dibilang, waktu itu menumpang hidup sama kawan. Dan satu lagi. Awalnya, Ayah tidak saya kasih tau kalau ikut tes AKABRI, ” kenangnya.
Namun Nasib baik berpihak kepadanya. Berkat tekad dan kegigihannya, Ia lulus tes di Medan dan Tahap Pemantauan Akhir (Pantaukhir) AKABRI di Magelang. Dan resmi mulai berdinas di Korps Kepolisian RI pada 1989.
Kendati demikian, Sabaruddin mengaku bukanlah siapa-siapa. Itu ia ucapkan ketika disinggung bagaimana bisa sukes dalam meniti karir sampai seperti saat sekarang ini. “Fokus,” jawabnya.
Yang artinya, jelas dia, fokus ketika pertama kali mendapatkan penugasan-penugasan oleh Polri. Dengan fokus, dia bisa memahami dan mendalami filosofi setiap kegiatan, pekerjaan dan penugasan-penugasan yang sedang dijalankan.
“Intisari penugasan di kepolisian adalah yang paling penting. Itu akan kita dapatkan kalau kita fokus,” katanya.

Dan menjadi hal terpenting lain baginya, sebagai penegak hukum harus memiliki nurani. Ia meyakini bahwa hukum yang ditegakkan memiliki posisi keadilan yang kuat ketika menggunakan nurani.
Atas berbagai prestasi yang diraih, saat ini dia dipercaya menjabat sebagai kepala BNNP Sulawesi Tenggara sejak Nopember 2020 lalu. Sebagai leading sector, kebehasilan pemberansan narkoba di Bumi Anoa berada di pundak jenderal bintang satu itu.
Memutar balik jendral bintang satu ini juga menceritakan kehidupaan didunia olahraga dimana dirinya merupakan salah satu pemain bola voli di era eranya ” Saya pemain Voli ya olahraga itu penting untuk melatih visik kita , ujarnya
Dirinya juga mengajak agar Putra Putri Asahan agar tetap yakin akan cita cita yang mau diraih dengan tekat yang ada hingga bisa membanggakan keluarga juga kota kelahiraannya
Membuka rekaman memori Jendral ini juga menceritakan kenakalan masa remajanya sebagai anak Par Suderejo juga beberapa teman teman saat itu lalu mengingat beberapa jumlah titik tempat bermain di Kota Kisaran dijamannya lalu mengahiri cerita memorinya Sang Jendral mengajak Pengurus dan anggota PWI Asahan berkeliling melihat kantor BNNP Sultra itu. *Heru#
Penulis : Heru