Inimedan.com-Medan
Insiden penangkapan mantan kiper PSMS musim 2019, Choirun Nasirin (foto), langsung menarik perhatian manajemen PSMS. mereka pun langsung bereaksi dan memberi sinyal kekhawatiran. Tak menutup kemungkinan pasca diberhentikannya liga akibat corona, manajemen langsung melakukan test urine kepada pemainnya.
“Kita dapat kabar pagi tadi dan kita sayangkan kejadian ini. Tapi ini menjadi pelajaran buat kita agar lebih waspada dan bisa saja jika liga jadi digelar kembali kita sarankan untuk melakukan test urine,” ujar Sekum PSMS, Julius Raja, Senin (18/5/2020) sore.
Selain itu pria yang akrab disapa King ini pun berharap agar PSSI dalam hal ini operator liga turut serta memberikan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pemain yang akan berlaga dan memberikan sanksi keras jika terbukti.
“Harapannya dengan tertangkapnya pemain bola ini, LIB dan PSSI lebih respon dan segera bersikap dengan melakukan pengawasan ekstra agar ke depan tidak ada lagi pemain yang masih aktif di klub tapi kedapatan positif memakai narkoba,” terangnya.
Dirinya juga menyayangkan kejadian tersebut. Selain memiliki prestasi, Nasirin yang kini berseragam PS Hizbul Wathan itu juga telah berkeluarga.
“Kita pihak manajemen sangat menyayangkan aksi di luar lapangan yang dilakukan Nasirin. Selain punya prestasi dirinya juga telah berkeluarga dan kasihan dengan anak isterinya Apalagi, dia tertangkap kabarnya sebagai pengedar tentu akan mendapat hukuman yang lebih berat,”tutup King.
Sebelumnya, Nasirin tertangkap dalam kasus peredaran Narkoba di Sidoarjo, Jawa Timur. Insiden ini pun membuat karirnya di sepak bola berakhir. Kabarnya, klub yang dibelanya, PS Hizbul Wathan, resmi memutus kontraknya.
Nasirin ditangkap di Hotel Sinar 2 Jalan Raya Pabean Sidoarjo oleh BNNP Jawa Timur pada Minggu (17/5/2020), dengan barang bukti lima kilogram sabu-sabu.(bayu)