inimedan.com – Simalungun.

Untuk mengantisipasi perkembangan penyebaran Covid-19 varian umicron, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Forkopimda Simalungun menggelar rapat di Posko Satgas Covid-19 Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, Rabu (9/2/2022).
Rapat tersebut di pimpin Wakil Bupati Kabupaten Simalungun H Zonny Waldi, Ketua DPRD Timbul Jaya Sibarani, Dandim 0207/Sml Letkol Inf Roly Sohuoka, mewakili Danrem 022/PT Kasi Ops Mayor Inf Denny Permana.
Peserta rapat antara lain terdiri dari Kasdim 0207/Sml Mayor Inf Fransisco Sidauruk, Asisten Administrasi Umum Akmal H Siregar, Kadis Kesehatan Edwin Tony SM Simanjuntak, Kadis Sosial Sakban Sinaga, Kadis Pendidikan Zacson Silalahi, Kadis BPMN Jonny Saragih, Ka. BPBD Ramadhan Damanik.
Kasatpol PP Adnadi Girsang, Kabag OPS Polres Simalungun Kompol Joni H Situmorang, Kabag SDM Polres Simalungun Kompol J Purba, Sekretaris BPBD Manaor Silalahi, Kasubbag Kermas Polres Simalungun Iptu J Situmorang.
Dalam rapat Wabup Simalungun menyampaikan bahwa, rapat bertujuan untuk membahas pengendalian penyebaran Covid varian unicron (B.1.1.529) di Kabupaten Simalungun karena pandemi Covid belum bisa diprediksi kapan berakhir.
Kita harus waspada dan tetap mengingatkan masyarakat melalui Satgas yang ada dikecamatan maupun Desa/Nagori agar tetap mengikuti protokol kesehatan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Selain itu, Wabup mengharapkan supaya kegiatan Testing, Tracking dan Treatment (3T) ditingkatkan.
“Kalau saya cermati perkembangan Covid-19 varian omicron begitu cepat. Kita harus berikan edukasi kepada masyarakat tentang varian omicron ini dan meningkatkan 3T serta mengingatkan masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan,” ujar Wabup.
Wabup juga meminta agar komponen 3 T meningkatkan kinerjanya dalam melakukan tindakan dan segera melaporkan ke Satgas.
Wakil Bupati mengharapkan Dinas Kesehatan agar segera melakukan pendataan terhadap pasien yang terkena Covid19 Varian Omicron dan termasuk pasien yang sudah memperoleh vaksinasi.
Untuk rumah sakit yang menjadi rujukan pasien covid19 Varian Omicron agar melakukan pengecekan kelengkapan fasilitas, sarana, prasarana dan obat-obatan.
“Ini perlu kita lakukan, untuk mengantisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi dan pasien yang dirujuk dapat segera diberikan pelayanan dengan baik,” kata Wabup.
Sementara itu, Ketua DPRD Timbul Jaya Sibarani menyampaikan, varian omicron sangat cepat perkembangannya sehingga membutuhkan langkah-langkah strategis untuk menangani sebab alat pendeteksi varian omicron belum ada di Simalungun.
“Langkah awal dalam penanganan Covid19 varian omicron adalah mempersiapkan semua kebutuhan dan bantuan bagi pasien,” ucap Timbul Jaya Sibarani
Dandim 0207/Sml Letkol Inf Roly Sohuoka menyatakan, secara nasional beberapa daerah telah menutup wilayahnya, bahkan ada Daerah yang sudah memiliki kasus 10 ribu lebih. “Dinas Kesehatan diharapkan untuk melakukan tes epidemiologi terhadap pasien terkonfirmasi untuk mengetahui apakah sudah menerima layanan vaksin dan vaksin berapa, apakah D1 atau D2,” ungkap Dandim
Dandim berharap agar percepatan vaksinasi dilakukan terutama pada lansia perlu di optimalisasi dalam upaya mengatasi omicron. “Rapat ini jangan sampai disini, harus ada tindaklanjutnya, karena jika kita lambat untuk melakukan tindakan, varian omicron ini cepat menyebar di Simalungun,” ujar Dandim.
Danrem diwakili Kasi Ops Mayor Inf Denny Permana mengharapkan untuk lebih mengutamakan kesehatan masyarakat. “Bagi yang melakukan isoter untuk akomodasi dibuat senyaman mungkin, ini untuk meningkatkan imunitas pasien,”ujarnya.
Mewakili Polres Kompol JH Situmorang, tingkat penyebaran omicorn 4 kali lebih cepat, untuk itu perlu dilakukan vaksinasi D2 bagi lansia dan vaksinasi D2 bagi anak serta lanjutan vaksinasi booster. Diharapkan kita semua harus bahu membahu dalam melaksanakan tugas
Sebelumnya Kadis kesehatan Edwin Tony SM Simanjuntak didampingi Kabid P2P dr Henny R Pane antara lain memaparkan tentang kasus terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit, pasien yang melakukan isolasi mandiri, pemetaan epidemiologi, zonasi Kabupaten Simalungun.
“Ada 5 rumah sakit untuk penanganan pasien Covid di Simalungun yakni RSUD Perdagangan, Parapat, Randahaim, rumah sakit Laras dan rumah sakit Balimbingan. Dan Obat-obatan masih terpenuhi termasuk logistik,” jelas Edwin.
Dalam paparan tersebut juga disampaikan bahwa kasus terkonfirmasi di Kabupaten Simalungun sudah mencapai 49 kasus. “Sembilan diantaranya dirawat di rumah sakit dan selebihnya melakukan isolasi mandiri,” tutur Edwin.
Didalam kegiatan rapat tersebut para peserta diminta menyampaikan kesiapannya dalam melakukan antisipasi dan penangan pasien Covid. Rapat itu juga membicarakan lokasi isolasi terpusat (isoter) dalam menangani pasien yang mengalami gejala ringan. Dari paparan tersebut tiga Dirut RSUD senada menyampaikan kesiapannya untuk menerima pasien Covid-19.
Usai rapat, Akmal H Siregar selaku juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Simalungun menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima hasil lab yabg menyatakan terpapar dan terkonfirmasi sebagai kasus varian baru umicron.
“Dari 49 kasus konfirmasi di kabupaten Simalungun, belum kita terima hasil lab yang menyatakan terpapar dan terkonfirmasi sebagai kasus varian baru umicron,” jelas Akmal. *TP#