
Inimedan.com-Nisel | Masyarakat Nias Selatan (Nisel) dalam kurun waktu seminggu ini kembali dihebohkan kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg. Banyak pangkalan resmi sepi hanya terlihat tabung gas 3 kg menumpuk dalam kondisi kosong.
Namun didapatkan kejanggalan, justru Gas elpiji 3 Kg tersedia dikios-kios,atau pengecer, yang nota bene tidak resmi tersedia dan dibanrol dengan tarif harga satu tabung isi ulang Gas elpiji d 30.000/40.000. Hal ini memunculkan berbagai spekulasi liar ditengah masyarakat.Ada apa sebenarnya yang terjadi dinias Selatan,Sumut.
Salah seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial R W,yang ditemui wartawan media inimedan.com Jumat (21/11/2025) Dengan nada kesal menyampaikan bahwa,
“Saya dengan rela menempuh jarak puluhan kilometer dari rumah hanya untuk mencari Gas elpiji 3 kg.Sudah dua minggu ini Gas susah didapatkan. Setiap ditanya dipangkalan yang dilewati katanya stoknya tidak ada atau belum dapat kiriman”, sembari menirukan.
“Namun anehnya Pak, Gas elpiji 3 kg ada terdapat di kios -kios atau pengecer tidak resmi, dengan harga yang cukup fantastik dibanrol tembus ke 40.000/tabung 3 kg,”bebernya.
Kita hanya berharap Pemerintah Daerah turun tangan memikirkan dan mencari solusi atas kelangkaan Gas ini.Mengingat gas ini sudah merupakan hal yang sangat vital untuk keluarga miskin seperti kami.Dan kami meminta kepada wakil rakyat kami (DPRD),Hendaknya memberi atensi untuk pengawasan dan menindak, menertibkan, kios-kios,maupun pengecer nakal yang menjual Gas Elpiji 3 kg yang sudah tidak sesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) di Nias Selatan.
Awak media inimedan.com (jumaat,21/11/25) menyikapi keresahan masyarakat atas kelangkaan Gas Elpiji,melakukan tinjauan menemui pemilik pangkalan dilapangan.Setelah mendapatkan informasi membenarkan kondisi kelangkaan Gas Elpiji 3 kg.Lewat wawancara langsung kepada beberapa pemilik pangkalan Gas Elpiji menuturkan bahwa ;
“Sampai saat ini kami belum mendapatkan kiriman dari Distributor Gas Elpiji 3 kg.Terlihat tabung kami menumpuk digudang. Menurut pernyataan mereka,hampir satu bulan tidak mendapat kiriman, sementara sudah mendahului menyetorkan biaya.Kerap kami tanya lewat nomor hp seluler selalu tidak ada tanggapan.Adalah berbagai alasan,Armada pengangkutan dan lainya.” Kesalnya.
“Jelas kami kecewa,merasa dirugikan,dimana seharusnya pendistribusian Gas ini lewat pangkalan, bukan lebih dulu kepada pihak pengecer.Tapi aneh dibeberapa tempat terlihat diecer dengan harga tinggi.Sepertinya ada dugaan pembiaran. *as*.



