inimedan.comJakarta.

Di tengah dinamika perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan berbagai permasalahan nya, ada sebuah pemikiran dari kalangan generasi milineal yang tergabung dalam Gerakan Revolusi Pemuda (GARUDA) untuk memperbincangkan tentang potret keindonesiaan tahun 2045 mendatang.
Hal ini diungkapkan pada acara Webinar Milenial Bicara* dengan tema “Kata Pemuda Indonesia Tahun 2045”, Rabu, 15/9/ 2021 di room zoom.
Di acara yang berlangsung virtual ini, mengundang narasumber yakni Alwinur Hafidz sebagai Ketua Umum Gerakan Revolusi Pemuda(GARUDA) dalam pandangan nya, ia mengatakan bahwa saat ini generasi milineal dihadapkan pada kompleksitas permasalahan yang bersumber pada ke kurang pahaman terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila beserta pelaksanaannya.
Hal ini dikarenakan pemahaman Pancasila hanya sebatas hafalan saja, tidak ada suatu pengajaran yang mengulas tentang sejarah lahirnya Pancasila, baik secara otentik maupun dari kesaksian pelaku sejarah beserta peninggalan nya dalam bentuk tulisan tersaji pada sebuah buku atau pun jejak lainnya yang ada di museum, selain itu perlunya penyesuaian keinginan generasi milineal saat ini dengan pengajaran mengenai nilai nilai Pancasila dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
“Itulah sebabnya GARUDA mengajak para generasi milineal untuk melakukan kegiatan napak tilas kesejarahan lahir tumbuh berkembang nya Pancasila, dari kegiatan tersebut, munculnya kesadaran pemahaman Pancasila secara menyeluruh dan bukan hafalan dari lima sila dari Pancasila, kami dan generasi milineal lainnya adalah generasi penikmat kemerdekaan, karena itu kewajiban kami adalah menjaga dan merawat apa yg telah diperjuangkan oleh para pejuang, kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi”ucap Alwinur Hafidz.
Sementara itu, di acara ini, R.M.E Tjokrosantoso(Bung Tjokro) sebagai Founder Gerakan Revolusi Pemuda (GARUDA) menyoroti masalah kegalauan generasi milineal terhadap perilaku generasi terdahulu yang terkesan enggan menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada generasi milineal, padahal generasi milineal memiliki berbagai potensi yang layak di kembangkan agar dimasa mendatang tepatnya di tahun 2045 dapat mengelola negeri ini dengan baik.
“Yang menjadi masalah soal keikhlasan mereka untuk menyerahkan tongkat estafet meneruskan melestarikan dan menjaga Pancasila kepada generasi milineal, mereka masih menganggap generasi milineal ini belum siap di beri tanggungjawab, ini pandangan yang harus di luruskan, berikanlah kesempatan kepada generasi milineal karena di tahun 2045 para generasi Milineal inilah Yang mengelola negeri dengan Pancasila sebagai ideologi nya”tukas Bung Tjokro.
Sedangkan penanggap berikutnya di acara ini, Suryo Susilo pegiat Sosial Kemasyarakatan mengatakan bahwa apabila belajar dari sejarah perjuangan para pahlawan dulu, mereka tidak menunggu arahan dari pendahulunya, melainkan justru mereka berinisiatif melakukan sesuatu untuk negeri ini, begitu pula generasi milineal sekarang ini tidak perlu menunggu arahan dari generasi terdahulu, melainkan berinisiatif melakukan sesuatu untuk kepentingan kemajuan negari ini, sehingga sudah semestinya saling mengingatkan antar sesama generasi milineal agar bersama sama mengelola negeri ini dengan tetap melestarikan Pancasila di era Indonesia emas tahun 2045 mendatang, generasi milineal memang tidak perlu arahan namun mereka butuh keteladanan dari generasi terdahulu yang dapat menginspirasi perjuangan mereka untuk mengelola negeri ini di tahun 2045 mendatang.
“Tidak semua generasi milineal yang seide dengan kalian, ada yg acuh tak acuh, pragmatis, hedonis dsb, nah tugas anda kalianlah yang menyadarkan mereka”ucap Suryo Susilo.
Di kegiatan ini nampak juga dihadiri Inspektur Jenderal (Purn) Polisi Drs. Sidarto Danusubroto, S.H, yang menyampaikan pendapatnya mengenai kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila yang juga dikagumi oleh bangsa lain, oleh karena itu, pesannya Generasi Milineal harus siap siaga melestarikan Pancasila di tahun 2045 mendatang hingga akhir jaman.
Hal senada juga disampaikan Dieny Tjokro cucu dari Pahlawan Nasional HM Husni Thamrin, yang mengatakan bahwa generasi milineal juga sepatutnya meneladani perjuangan para pahlawan yang melakukannya, tidak hanya dengan angkat senjata melainkan dengan cara diplomatis di lembaga Volksraad
(DPR era Hindia Belanda), karena itu generasi milineal mesti juga berjuang bukan hanya Melalui media sosial, maupun melalui beragam kegiatan di melainkan juga memperjuangkan cita-cita kalian untuk mengelola negeri ini, di tahun 2045 mendatang melalui cara-cara diplomatis di DPR, oleh sebab itu jangan phobia terhadap Parpol dalam memperjuangkan cita-cita nya untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dari generasi sebelumnya.
Acara yang di pandu Katharina Anggun dan MC :Nabilah Aisyah Jauharah serta dihadiri sekitar enam puluhan orang ini, diakhiri dengan kuis berhadiah buku, nampaknya menghasilkan suatu harapan terhadap gerak langkah generasi milineal sebagai pemimpin bangsa Indonesia di tahun 2045 mendatang dengan tetap melestarikan Pancasila sebagai ideologi bangsa.*tri#