Gubsu Kecewa, Alih Fungsi Hutan Mangrove Jadi Perkebunan Sawit di Gebang

Tanam Mangrove : Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat melakukan penanaman mangrove secara simbolis
Inimedan.com-Langkat
     Ada yang menarik saat Gubernur Sumut,  Edt Rahmayadi berkunjung ke Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat,  Senin (3/8) . Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengaku kecewa saat melihat kondisi hutan mangrove seluas ribuan hektar yang kini sudah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
     Hal itu disampaikan Edy dalam kegiatan penanaman pohon mangrove dalam rangka HUT RI Ke 75 tahun, dan peringatan Hari Mangrove se Dunia, di Dusun VIII, Kelantan Luar, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang.
     Katanya, mangrove saat ini sudah sangat memperihatinkan, karena telah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
     ” Ironisnya saat saya bertanya kepada Bupati Langkat kenapa ada pohon sawit di sana,  neliau (Bupati Langkat-red)mengaku tidak tahu milik siapa perkebunan sawit itu.
     ” Lucu kan,  jangan sampai di akhirat nanti saat ditanya, apa yang dilakukan Bupati Langkat selama menjabat sebagai Bupati, kenapa lingkungan hidup di Kabupaten Langkat bisa seperti ini,” ujarnya.
     Karena itu,  Edy berharap masyarakat dan kelompok peduli mangrove dapat berpartisipasi dalam menjaga hutan mangrove demi kebaikan lingkungan bersama.
     ” Yah,  mudah-mudahan kehadiran saya di sini bisa mengurangi dosa saya karena telah sama-sama berpatisipasi dalam kegiatan ini. Untuk itu mari sama-sama kita jaga hutan mangrove yang ada, demi kelangsungan hidup kita bersama sampai ke anak cucu kita, ” ujarnya.
     Sementara itu, Dirjen PPKL M.R Karliansyah yang turut hadir, menyampaikan teks pidato Menteri Kehutanan RI, Siti Nurbaya, yang mana menegaskan bahwa kegiatan ini dalam rangka menyambut HUT RI ke 75 tahun 2020, sekaligus memperingati Hari Mangrove sedunia yang dilaksanakan setiap tanggal 26 Juli. Dia juga menerangkan, kawasan hutan mangrove terluas di dunia berada di Indonesia.
     ” Jadi beberapa lokasi kawasan hutan mangrove yang rusak, digalakan oleh kementerian LH RI untuk diperbaiki guna kelestarian dan keseimbangan kehidupan manusia di bumi, sebab mangrove salah satu hutan yang berfungsi untuk mencegah banjir dan menjadi paru–paru dunia. Dari itu tujuan dari penanaman mangrove ini adalah untuk memperbaiki kerusakan kawasan mangrove,” sebutnya.
     Sedangkan Kadis Kehutanan Provsu Herianto, pada laporannya menjelaskan, di Sumut ada sekitar 84,71756 ribu hektar kawasan mangrove yang harus dijaga kelestarianya. Sedangkan pusat perbaikan penanaman mangrove di Sumut, di pusatkan di hutan mangrove Pasar Rawa Dusun Kelantan Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat.
     “ Ada sebanyak 2020 batang bibit mangrove yang akan kita tanan di sini. Sedangkan pengelolan hutan mangrove di kawasan ini yang diberikan kepada masyarakat melalui skema perhutanan sosial adalah seluas 138 hektar,” sebutnya
     Turut hadir dalam kegiatan itu, Direktur PPKL Dida Mighfar, Sekjen PPKL Sigit Relianto, ketua TP PKK Provsu Ny.Nawal Edy Rahmayadi, Pangdam I Bukit Barisan diwakili oleh Kasdam BRIGADIR JENDERAL TNI Didied Pramudito, SE, Direktur Jenderal PPKL Karliansyah. MS, KA. Kapolda Sumatera Utara diwakili oleh Waka Polda Sumut Brigjend POL DR. Dadang Hartanto, SH, SIK, M.Si, Bupati Langkat Terbit Rencana PA, Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga SIK, Kepala SPN Hinai, Forkopimda Provsu, Forkopimda Langkat, para OPD Pejabat Pemkab Langkat, Camat Gebang, Forkopimca Kecamatan Gebang, Lurah/ Kades Se- Kec Gebang.
     Usai kegiatan, beberapa warga setempat yang ditanya wartawan terkait perkebunan sawit yang diketahui membuat Gubsu Edy Rahmayadi kecewa, mengatakan kebun sawit itu milik warga Stabat berinisial Al (etnis tionghoa).
     ” Ya,  kalau tidak salah lahan sawit itu milik Al. Beliau memiliki showroom sepeda motor di Stabat.” ujar warga sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Penulis : Budi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *