Inimedan.com
Anggota DPRD Sumut Drs Baskami Ginting menerima keluhan para petani yang berada diluar zona merah erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo menyangkut beredarnya bibit tanaman yang berkualitas rendah atau tidak baik, sehingga hasil panen merosot tajam dan secara langsung merugikan para petani.
“Petani Karo saat ini tidak hanya mengeluhkan anjloknya nilai jual hasil-hasil pertanian di Karo, tapi juga menyangkut kualitas berbagai bibit yang diberikan pemerintah sebagai bantuan kepada petani, kualitasnya sangat rendah, sehingga hasil panen sangat anjlok,” ujar Baskami Ginting kepada wartawan, Senin (26/2) di DPRD Sumut seusai menerima keluhan petani Karo.
Berdasarkan pengaduan masyarakat petani, kata politisi PDI Perjuangan Sumut ini, bibit yang dibagikan kepada petani yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung, sangat kurang baik sehingga tiba panen, hasil produksi tanaman sangat merosot tajam. Misalnya tanaman kentang, biasanya menghasilkan produksi minimal 5 ons/batang tapi panen kali ini hanya mencapai 2-3 ons/batang.
“Dari 8000 batang kentang yang ditanaman, biasanya menghasilkan 4-5 ton. Tapi kali ini hanya menghasilkan produksi 2 ton atau produksi berkisar rata-rata 2,5 ons/batang. Hal ini diakibatkan, bibit yang diberikan pemerintah kualitasnya sangat rendah,” ujar Baskami sembari mengatakan, petani Karo saat ini mengalami kerugian yang sangat besar.
Menurut penuturan petani kepada lembaga legislatif, katanya, bibit yang mereka terima dari pemerintah tidak mengetahui jenisnya, termasuk sertifikasinya, sebab diberikan secara cuma-cuma sebagai bantuan untuk korban erupsi Gunung Sinabung.
“Yang pasti, bibit yang mereka tanam, hasilnya sangat tidak baik dan jumlah produksinya sangat berbeda dengan bibit sebelumnya. Jika dihitung dari nilai jual hasil produksi dengan biaya produksi, petani masih sangat rugi atau hanya kembali biaya pupuk, pengolahan lahan maupun pestisida,” katanya.
Berkaitan dengan itu, Baskami meminta kepada pemerintah agar kedepannya menyalurkan bantuan bibit yang berkualitas kepada petani, sebab mereka sudah sangat menderita dan mengalami kerugian sangat besar sejak erupsi Gunung Sinabung 8 tahun lalu.( di).
Hasil Panen Petani Karo Merosot Tajam
