HKBP Balige Dukung Pemerintah Dengan Perubahan Pola Peribadahan 

Inimedan.com – Balige.
Peningkatan jumlah keterpaparan Covid-19 saat ini menjadi polemik yang terus mengekang kehidupan, diantaranya pelaksanaan ibadah gereja. Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Bupati Toba mengeluarkan surat edaran tentang pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Toba.
Pdt Anthony Manurung selaku pendeta resor HKBP Balige, menyatakan dukungan atas program pemerintah melalui perubahan pola pelayanan peribadahan di gereja.
“Sesuai dengan surat edaran Bupati Toba dan juga satuan gugus tugas Toba telah dikeluarkan beberapa poin tentang dilaksanakannya kembali perketat untuk menghindarkan penyebaran covid, kami sebagai pendeta resor HKBP Balige mengambil kebijakan dan keputusan untuk menghentikan kebaktian di pos-pos sekolah Minggu demikian juga kebaktian di pos-pos jemaat dan kegiatan lainnya yang bisa mengumpulkan jemaat,” jelasnya di jumpai di kantor Gereja HKBP Balige, Sabtu (01/05/21).
Pelaksanan ibadah Minggu, lanjutnya, akan tetap berlangsung guna menghindari  tantangan pandemi Covid-19 yang dapat mengakibatkan kemerosotan nilai rohani.
“Dalam hal kebaktian Minggu masih dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat seperti pengukuran suhu saat masuk gereja, cuci tangan, pakai masker dan penjagaan jarak di gereja. Dalam hal jaga jarak, kapasitas gereja kita 1500 orang, sesuai aturan pemerintah bisa masuk setengah dari jumlah kapasitas. Kita ada 7 kali kebaktian dan dalam sekali kebaktian rata-rata kita masukkan 250 orang. Demikian juga kita aktifkan semua sintua atau majelis dan naposo bulung pemuda-pemudi untuk mengawasi penyebaran covid yang kita aktifkan dalam pengukuran suhu di pintu gereja, menyuruh cuci tangan dan melakukan penyemprotan di lingkungan gereja sebelum dan sesudah kebaktian,” lanjutnya.
Mematuhi larangan sesuai surat edaran untuk tidak mengikutkan anak-anak dan balita dalam ibadah bersama, Pdt Anthony menegaskan, HKBP Balige telah membatalkan pelayanan untuk Baptisan Kudus.
“Tanggal 2 Mei kita rencanakan untuk sakramen baptisan Kudus, tapi atas adanya edaran dari bupati akhirnya kita batalkan besok karena itu menyangkut anak-anak atau balita tidak bisa masuk ke gereja, kita batalkan menunggu ada lagi perubahan perkembangan covid di kota Balige,” tegasnya.
Kegiatan ibadah anak-anak Sekolah Minggu, sebutnya akan dilanjutkan melalui program dalam jaringan (daring) dan bagi yang tidak memiliki android dapat beribadah melalui tata ibadah gereja yang diberikan kepada masing-masing jemaat.
“Memang sejak bulan satu, kami sebagai pendeta resor yang baru disini melihat anak-anak  yang sudah 1 tahun lebih haus akan firman Tuhan memang sejak adanya covid tahun 2020 sudah diadakan di HKBP Balige pelayanan bentuk live streaming. Namun terkendala karena masih ada beberapa lokasi yang tidak ada jaringan dan tidak ada gadget sehingga sangat sulit menjangkau semua anak maka dari 1500 anak yang terdata hanya bisa dijangkau sekitar 10%. Di bulan satu memang kita adakan kebaktian di pos-pos dan HKBP jemput bola ke lokasi tersebut. Tetapi setelah diperketat lagi mengenai protokol kesehatan maka mulai hari Minggu tanggal 2 Mei itu juga sudah kita hentikan dan kembali menggunakan live streaming dan juga menyebarkan acara tata ibadah Minggu kepada orang tua supaya orang tua ikut mendidik anaknya di sekolah Minggu,” jelasnya.
Namun demikian, bagi jemaat yang akan menerima pemberkatan nikah serta acara duka dapat dilanjutkan dengan kesanggupan mematuhi protokol kesehatan.
“Tentang pemberkatan nikah dan juga martumpol (ikat janji -red) kita telah perketat juga, jangan berkerumun dan membatasi kedatangan undangan kedua belah pihak. Dalam hal ada yang meninggal, kita anjurkan  sesuai edaran bupati maksimal 50 orang dan kita tekankan kepada keluarga yang berduka agar tidak terlalu banyak orang dan dapat mematuhi imbauan pemerintah, sekaligus kita imbau kepada jemaat kalau di rumah itu mayat jangan terlalu lama karena sesuai adat Batak pasti setiap hari ada yang melayat agar tidak terjadi kerumunan,” sebut pria yang diakui sudah melaksanakan pelayanan selama 27 tahun.
Terkait fasilitas lainnya seperti gedung serbaguna, Pdt Anthony mengumumkan untuk menutup pemakaian gedung sejak tanggal 6 Mei 2021 hingga waktu yang belum ditentukan.
“Jadi untuk serbaguna memang sudah sempat kita buka tapi setelah ada surat edaran dari bupati maka sejak tanggal 6 nanti akan kita tutup, tidak bisa digunakan lagi. Bagi yang sudah memesan kepada keluarga, kita minta supaya dialihkan atau ditunda dulu untuk pemakaian gedung,” tuturnya.
Pdt Anthony berharap pemerintah dapat mempercepat pemberian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat seraya mengimbau jemaat untuk tetap waspada serta mematuhi imbauan protokol kesehatan.
“Sebagai mitra pemerintah, HKBP selalu mendukung pemerintah, kami juga majelis HKBP Balige akhir-akhir ini yang kita dengar adanya lonjakan penyebaran covid, himbauan kami jangan lengah akan virus covid karena sangat berbahaya. Kedua, selalu mengikuti prokes, kami sambut program pemerintah dan gereja ikut membantu dan merealisasikan supaya penyebaran covid tidak melonjak lagi. Ketiga, kami meminta kepada pemda dan gugus tugas kita bisa cepat di vaksin jemaat, karena bulan lalu kami sudah di data tetapi sampai saat ini belum divaksinasi. Kami dengar belum cukup obat untuk divaksin, sebenarnya pemerintah harus getol untuk mendorong agar sampai ke kota kita ini dan itu yang kami tunggu-tunggu sampai saat ini yang belum ada,” pungkasnya. (DS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *