Katrina Talaksoru : Adili  Pembacok Kades Tanjung Gunung Sesuai Hukum

Terkapar : Korban Joni Surbakti 
Inimedan.com – Langkat
     Negara kita adalah negara hukum.  Karena itu,  hukum harus ditegakkan.  Nah,  terkait dengan kepala desa yang dibacok di Sei Bingei,  siapapun dia,  pelakunya harus bertanggung jawab.  Artinya,  pelakunya harus ditangkap dan diadili sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
     Hal itu ditegaskan oleh pengamat hukum yang juga penggiat pendidikan,  pariwisata dan kebudayaan,  Katrina Talaksoru kepada Inimedan.com di Stabat,  Senin (11/5).  “Ya,  negara kita adalah negara hukum.  Sebagai konsekwensinya pelaku harus mempertanggung jawabkan semua perbuatannya,” ujarnya.
Kades Bersimbah Darah Dibacok Pakai Kapak oleh Warganya Sendiri, Pelaku Langsung Kabur. Kepala desa Tanjung Gunung,  Kecamatan Sei Bingei,  Kabupaten Langkat,  Joni Surbakti (50) bersimbah darah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah dibacok oleh warganya sendiri,  RAG (18), Rabu (6/5). Peristiwa itu bermula saat korban hendak keluar dari kantornya.
     Tiba-tiba tiba datang pelaku dan langsung mengayunkan kampaknya,  sehingga korban mengalami luka- luka di bagian kepalanya. Beberapa orang warga mengatakan,  saat itu Korban ingin mengecek pos Covid-19 yang ada di desanya.
     Korban sempat roboh ke tanah, namun dia berupaya bangkit dan masuk ke dalam kantornya. Sementara itu, pelaku langsung kabur usai menyerang korban.
     Ketua APDESI Langkat, Iskandar Perangin-angin melalui Sekretarisnya Hasan Basri sempat mengecam keras aksi penyerangan tersebut.  Dia pun berharap kepada pihak kepolisian Polres Binjai untuk segera mengusut kasus tersebut dan menangkap pelakunya.  Nah,  dalam perkembangan selanjutnya,  pelaku pun berhasil ditangkap.
Menyerahkan Diri
     Setelah beberapa hari buron, pelaku akhirnya menyerahkan diri ke Polres Binjai, Jumat (8/5/2020) malam. Pelaku (foto) RA Ginting (18) mengaku nekat membacok kepala korban karena sakit hati. Katanya,  dia memiliki dendam pribadi dengan korban, karena pada hari kejadian pelaku sedang mencincang sawit milik keluarganya. Tiba-tiba diolok-olok oleh korban yang sedang melintas.
     ” Mampus tidak laku sawitmu, gitu katanya samaku,” ujar pelaku menirukan ucapan korban yang mengejeknya. Kepala desa kok seperti itu.  Terbakar emosi, pelakupun menunggu korban keluar dari kantornya. Dia duduk di kedai kopi depan kantor desa tersebut. Begitu melihat korban keluar dari kantornya menuju mobilnya, pelakupun langsung mengejarnya. Secepat kilat, pelaku pun menebas kepala korban pakai kampak yang dibawanya. Selanjutnya pelaku melarikan diri dan membuang kampaknya ke sungai Mencirim yang berada tidak jauh dari TKP.
     Lalu dia pun bersembunyi di dalam hutan. Kabar tentang kasus pembacokan tersebut langsung menyebar ke seluruh penjuru.
     Orang tua pelaku pun langsung berinisiatif untuk mencari dan membawa anaknya ke kantor polisi. Begitulah hingga akhirnya pelaku dengan didampingi keluarganya langsung mendatangi Polres Binjai untuk menyerahkan diri. (BD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *