Ketua Komite Imran Simanjuntak Undur Diri, Ratusan Orangtua Siswa MAN Siantar Rapat Seluruh Komite

Ketua Komite MAN Pematangsiantar Imran Simanjuntak menyatakan Undur Diri usai sampaikan LPJ.
Ketua Komite MAN Pematangsiantar Imran Simanjuntak menyatakan Undur Diri usai sampaikan LPJ. (foto/IMC/ist)

Inimedan.com-P. Siantar   | Menyikapi permasalahan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pematangsiantar, Ratusan orangtua siswa MAN Pematangsiantar, rapat bersama seluruh Komite, Wali Kelas dan seluruh guru di Mesjid Madrasah, jalan Singosari, Kelurahan Bantan, Kamis (16/10/2025). Rapat bersama turut dihadiri penasehat Komite Armaya Siregar.

Dalam rapat tersebut, Ketua Komite Imran Simanjuntak menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban(LPJ), selama menjabat. Awalnya, kritikan dari orangtua siswa disampaikan beberapa wali murid.

Tapi, setelah dijelaskan secara transparan, LPJ dapat diterima, dengan harapan ke depan belanja dan pengeluaran Madrasah dapat dilakukan lebih baik lagi.

Untuk selanjutnya, laporan pertanggungjawaban dapat disampaikan setiap tahunnya dan juga program yang akan dilaksanakan dapat dimusyawarahkan bersama, harap orangtua siswa.

Usai menyampaikan LPJ tersebut, Imran Simanjuntak pun mohon undur diri karena selain menjabat sebagai Ketua Partai, ia juga menjabat sebagai Rektor di salah satu universitas Islam di Kota Pematangsiantar.

“Jadi saya menjabat sebagai Ketua Komite, sebelum Pak Kamad Lintong Sirait, dan saya dipilih dari unsur pendidik. Meski demikian, setelah laporan LPJ ini saya sampaikan, saya mohon diri dan mohon maaf atas keterbatasan saya selama menjabat,” kata Imran.

Salah satu orangtua siswa menyampaikan terimakasih. “Karena tidak mudah membuat LPJ yang kami terima ini, dan kami juga mohon maaf atas situasi yang belakangan terjadi,” kata seorang ibu mewakili orangtua siswa.

Orangtua lainnya, juga mengakui pendidikan di MAN Pematangsiantar sangat baik. “Sangat baik Pendidikan disini dan saya bangga anak saya sekolah disini karena setiap hari hafalannya semakin baik dan terus bertambah,” katanya. Ia cuma berharap, ke depan penggunaan dana komite ke depan lebih baik lagi.

Sementara, Kepala MAN Pematangsiantar, Lintong Sirait menjawab seluruh pertanyaan para orangtua siswa berdasarkan data. Dari mulai infaq, dana BOS dan juga dana Komite yang dimanfaatkan untuk kemakmuran Madrasah. Juga membantu anak didik yang kurang mampu.

“Alhamdulillah,semua dana-dana tersebut telah dimanfaatkan untuk pembayaran guru honorer dengan upah tidak layak menjadi layak, membangun fasilitas sekolah seperti tempat parkir, rehab Mesjid, kamar mandi, ruang laboratoriun sehingga anak anak nyaman praktek,” kata Lintong.

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler anak anak berjalan baik dan mampu berkreasi dan berprestasi. Para orangtua dan juga masyarakat, lanjut Lintong, dapat melihat atau mengakses rekapitulasi penggunaan dana bos bisa di Web MAN Pematangsiantar. Bahkan setiap bulan, dana bos dilaporkan ke KPPN.

Lintong juga menyinggung perilaku oknum guru yang merangkap sebagai orangtua siswa. Sebagai ASN yang diduga melanggar kode etik dan sudah dilaporkan ke Kementerian secara berjenjang.

Menyinggung agenda tahunan, acara pelepasan siswa diwacanakan pembiayaan 360 ribu/siswa. Wali kelas, dalam kesempatan itu menegaskan bisa dibatalkan sesuai keputusan orangtua siswa.

“Perlu kami sampaikan, karena disini sudah berkumpul orangtua siswa dapat kita tegaskan terkait acara tahunan. Jika Bapak/Ibu tidak bersedia, maka kita batalkan,” kata Fadillah.

Senada dengan hal itu, salah satu anggota Komite juga menjelaskan tentang awalnya pembentukan dan terpilih menjadi anggota komite dari unsur orangtua murid. Ia juga tidak terima dikatakan “makan uang komite”.

Bahkan, ketua komite bersama anggota komite lainnya telah berupaya membuat program untuk kepentingan madrasah dan membuat LPJ secara transparan dengan membagikan semua laporan kepada orangtua siswa di acara tersebut.

“Memang hal itu disampaikan secara garis besar,dan secara detail ada pada petugas teknis. Berapa jumlah guru honorer dan berapa upah yang dibayarkan. Semua sudah dijelaskan secara nyata di forum tersebut,’ kata Arifin Sihombing dan anggota komite lainnya.

Pasca Imran mengundurkan diri, kata Lintong, pihaknya akan mengkaji ulang SK Komite dan mempelajari regulasi yang ada bersama 15 anggota komite lainnya.

Waristo, salah satu orangtua murid juga mengakui dan mengapresiasi pendidikan di MAN Pematangsiantar. Banyak ilmu agama dan pendidikan umum yang disampaikan sehingga anak anak banyak berprestasi tak hanya di internal madrasah, tapi juga antar sekolah bahkan tingkat nasional.

Hanya saja, kinerja Komite diharapkan dapat lebih baik lagi ke depannya. Dengan memanfaatkan dana untuk kemajuan madrasah dan anak didik, bukan untuk hal hal yang mubazir.”Jika pun ada perjalanan dinas, ya perwakilan komite saja, jangan semua komite berangkat,” katanya.*neti#

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *