Ketua PN.Stabat : Langkat  Darurat Narkoba

Inimedan.com – Langkat
     Sampai sekarang narkoba masih menjadi momok dan musuh kita bersama. Karena itu,  dibutuhkan langkah-langkah yang konkrit untuk mencegah dan memberantasnya agar penyalahgunaan dan peredaran gelap barang haram tersebut tidak semakin meroket.
     Ketua PN. Stabat Klas I B, As’ad Rahim Lubis, SH, MH menegaskan,  dalam kurun 3 tahun belakangan ini perkara narkoba telah mendominasi di PN. Stabat.  Pada tahun 2020 yang lalu misalnya, 60 persen perkara yang masuk dan diputus adalah perkara narkoba.
     ” Ya, perbandingannya 1.061 perkara pidana dan 77 perdata. Sedangkan hakim yang bertugas ada 9. Lebih 60 persen diantaranya adalah perkara narkoba,” ujarnya.
Temu Ramah : Kepala BNNK Langkat saat audensi dan temu ramah dengan pengurus PWI Langkat
     Jadi,  Langkat benar-benar sudah darurat narkoba.  Hal itu disampaikan As’ad kepada para pengurus PWI Langkat saat audensi di PN. Stabat Klas I B,  Selasa (12/1).
     Hal yang sama disampaikan oleh Kepala BNN Kabupaten Langkat, AKBP Dr. H. Ahmad Zaini, SH, MH saat audensi di kantor BNN Kabupaten Langkat pada hari yang sama.  Karena itu, dengan tegas dia mengajak, mari satukan masyarakat untuk membentuk relawan anti narkoba.
     ” Itulah kuncinya.Targetnya, bisa terbentuk RAN (Relawan Anti Narkoba) di seluruh desa dan kelurahan untuk mewujudlan Desa Bersinar,” ujarnya, karena yang terjadi sekarang
di tengah-tengah masyarakat, akibat narkoba kriminalitas meningkat, perpecahan keluarga meningkat,  termasuk perceraian antar suami-istri.
     Lebih lanjut,  mantan Kapolsek Pkl. Brandan itu pun menambahkan, itulah tanggung jawab kita. Lalu,  dia pun mengambil contoh kota Pkl.  Brandan yang sudah sangat mengkhawatirkan, karena sudah darurat narkoba, tapi masyarakatnya tak berani bertindak.
     ” Bisanya hanya diam dan menjaga keluarganya masing-masing, tak berani bertindak. Padahal, kalau masyarakatnya mau dan berani, mereka juga bisa menghempang para pemakai, pecandu dan pengedar narkoba agar tidak mengotori kampung mereka. Yah,  seperti masyarakat Desa  Namo Sialang,” ujarnya seraya memuji Kepala Desa Namo Sialang yang berani dan mau menjadi pelopor Desa Anti Narkoba di Kabupaten Langkat.
     Lebih lanjut Zaini pun mengaku sedih, karena tahun ini dia akan pensiun. Padahal, diakuinya tugas masih banyak,  karena belum berhasil dia mewujudkan Langkat menjadi daerah yang bersih dari narkoba.
     Kegagalan itu katanya, antara lain karena belum maksimalnya kerjasama antar lembaga. Padahal, sesuai dengan pesan presiden, jangan ada ego sektoral.
     Selain itu, Zaini pun mengaku belum berhasil menumbuhkan kekuatan masyarakat untuk menghempang narkoba. Jujur saja, katanya,  baru masyarakat Desa Namo Sialang yang kompak dan berani melawan bandar narkoba.
     ” Ya, macam manalah, Bupati saja tidak bisa menekan para kades agar wajib membentuk RAN di desanya masing-masing, ” ujarnya dengan nada yang kecewa. (BD/Jarik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *