INIMEDAN – Sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Mahasiswa UISU Satu (MAPU-1) melakukan aksi unjukrasa ke gedung DPRD dan kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (22/12/2015).
Mereka menuntut penyelesaian masalah di kampus mereka. Sekaligus mengecam pihak-pihak yang dianggap tidak mau turun tangan membantu penyelesaian masalah di UISU.
Kelompok tersebut datang dengan membawa poster dan spanduk bertuliskan kekecewaan dan tuntutan. Lalu melakukan orasi.
“Kami melakukan unjuk rasa ini karena peduli jati diri UISU, peduli dengan pendidikan dan peduli akan perkembangan bangsa,” kata koordinator aksi, Piasi Junaidi, saat berorasi di depan gedung DPRD Sumut.
Aksi mereka itu diterima anggota Fraksi Golkar, Muchrid, yang menyatakan bakal membawa aspirasi mahasiswa tersebut kepada pimpinan dewan untuk ditindaklanjuti.
Usai berorasi de DPRD, massa kemudian beranjak ke kantor gubernur. Di luar pagar kantor tersebut mereka kembali menyampaikan tuntutan.
Aksi massa itu dikawal Satpol PP dan aparat kepolisian. Kepala Satpol PP Kantor Gubernur Zulkifli T bersama Saut Aritonang dari Diknas Sumut mendatangi para mahasiswa. Kepada mahasiswa mereka mengatakan akan membawa aspirasi mahasiswa itu ke Kopertis.
Dalam pernyataan sikapnya, MAPU-1 menyatakan ketidakkepercayaan kepada Kopertis, dan kedua belah pihak yayasan dan rektorat yang dianggap mengadudomba mahasiswa. Lalu menyatakan Muspida Plus tidak berfungsi untuk menangani permasalahan UISU.
“Usut tuntas provokasi yang melaga mahasiswa, selamatkan aset-aset UISU dari orang-orang yang haus akan harta dan tahta. Hadirkan DPR-RI Komisi X, Menkunham, dan Menristek untuk menyelesaikan konflik UISU, karena Muspida Plus telah gagal menyelesaikannya,” demikian seruan mahasiswa. [MUL]
1 Komentar