inimedan. com-Taput.
Semangat memperjuangkan terwujudnya Provinsi Tapanuli ( Protap), mulai menggelinding lagi. Setelah gerakan itu cukup lama mengendap sejak peristiwa tragis tahun 2009 di DPRD Sumut, tampaknya gerakan untuk menggelorakan semangat juang itu kembali mengemuka dengan terbentuknya Panitia Percepatan Provinsi Tapanuli, yang dimotori sejumlah orang Tapanuli yang penasaran kenapa Protap tak kunjung terealisasi kurun waktu begitu lama.
Kelompok yang disebut panitia percepatan itu, sejak Oktober 2022 telah bergerak menyambangi berbagai pihak “menggedor” semangat untuk bangkit kembali setelah cukup lama terlena seakan terbungkus apatisme. Mereka bertemu pemimpin pemerintahan di kawasan Tapanuli Raya, diantaranya Bupati Taput Nikson Nababan, DPRD Taput, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir. Semuanya sangat respek menyatakan dukungan positif.
Adalah Martin Sirait,salah satu tokoh Komite Pemrakarsa Provinsi Tapanuli tahun 2002 yang menegaskan, persyaratan pembentukan Provinsi Tapanuli sudah lengkap, tinggal diparipurnakan di DPR RI.” Protap sepertinya kena “tilang” di tengah jalan dengan diterbitkannya moratorium, yang artinya proses pemekaran daerah dihentikan sementara.
Sementara sebanyak 76 anggota DPR RI dari seluruh fraksi telah menggunakan hak inisiatif RUU pembentukan Provinsi Tapanuli,kata Martin Sirait ketika ditemui di acara Deklarasi Panitia Percepatan Provinsi Tapanuli di Serbaguna Tarutung, Sabtu ( 29/10).
Diingatkannya bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengirim surat kepada Ketua DPR RI ,nomor : R.04/Pres/02/2008 tanggal 1 Pebruari 2008,perihal 14 RUU Pembentukan Kabupaten/ Kota dan Pembentukan Provinsi Tapanuli. Namun mujur menjauh,ketika pendukung Protap tersulut emosi tak terkontrol melakukan unjukrasa tanggal 3 Pebruari 2009 ke DPRD Sumut untuk mendesak Ketua DPRD menandatangani persetujuan pembentukan Provinsi Tapanuli, yang berujung terjadinya kerusuhan, dan Ketua DPRD Azis Angkat meninggal. Upaya melanjutkan perjuangan pun terpaksa sementara terhenti, kata Martin Sirait.
Sejumlah pejuang Protap yang diketuai Ir GM Chandra Panggabean ditangkap dan banyak di antaranya yang masuk penjara, termasuk GM Chadra Panggabean,Juhal Siahaan, Burhanuddin Rajagukguk, dan lain-lain.
Mereka yang pernah ikut berjuang dan menjadi korban akibat Protap bagaimanapun pantas dicatat dalam prasasti sejarah sebagai Pejuang Protap, ujar Martin Sirait.
Panitia Percepatan Pembentukan Propinsi Tapanuli yang diketuai JS Simatupang,SH,CGRP adalah untuk melanjutkan perjuangan Pembentukan Provinsi Tapanuli yang terdahulu, kata Martin Sirait.
Martin menjelaskan, sudah diagendakan, PPPT akan menemui tokoh tokoh Batak yang ada di pemerintahan,di legislatif dan di luar pemerintahan untuk ikut serta mendukung melakukan dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI, agar kran moratorium pembentukan Provinsi dibuka kembali, sebagaimana yang dilakukan pemerintah terhadap daerah Papua.
Sementara diketahui, sudah ada beberapa provinsi lain yang terbentuk, walaupun Protap sudah duluan terprogram.
Sementara itu Martua Situmorang dan Leonardo TSsmanjuntak dua orang jurnalis senior yang juga pendukung Protap telah bertemu Panitia percepatan Protap di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati minggu lalu, saat mereka beraudiensi ke Bupati Nikson Nababan. Mereka mengatakan komit mengupayakan terwujudnya Provinsi Tapanuli kalau bisa secepatnya dalam dua tahun ke depan.
” Bapak-bapak yang berasal dari Tapanuli cukup banyak yang duduk di pemerintahan eksekutif, legislatif, judikatif, mau pun di sektor non pemerintahan, hendaknya mensupport sepenuhnya aspirasi Protap ini, ” tandas Martua Situmorang dan Leonardo Tssmanjuntak ketika diwawancarai wartawan usai pertemuan panitia itu dengan bupati. *leo#