Meningkatkan Fungsi Pokok Polri Untuk  Terus Berbuat Baik Menuju Polri yang Presisi

Korps Bhayangkara Republik Indonesia akan memperingati HUT-nya yang ke-76 pada 1 Juli 2022 ini. Usianya sudah tidak muda lagi, dan sudah semangkin tua. Semangkin tua  Polri diharapkan akan semangkin profesional, terutama dalam meningkatkan fungsi pokok Polri itu sendiri, untuk melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat.

Saat ini Kepala Kepolisian RI dijabat Jenderal Listyo Sigit Prabowo. yang  dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Januari 2021 lalu.  Sudah setahun perjalanan kepemimpinan Kapolri ini. Dalam setahun perjalanan kepemimpinannya itu, gagasan dan aksi nyatanya dituangkannya dalam buku  “Setapak Perubahan Catatan Pencapaian Satu Tahun Polri yang Presisi”. Sejak dilantik itulah dimulainya program Polri yang Presisi dengan mengusung semangat transformasi Polri yakni Presisi, merupakan akronim dari Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan.

Presisi merupakan singkatan dari prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan membuat pelayanan dari kepolisian lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat.

Prediktif mengedepankan kemampuan anggota Polri untuk memprediksikan situasi dan kondisi yang menjadi isu dan permasalahan serta potensi gangguan Kamtibmas.

Realisasi dari makna responsibilitas dan transparansi berkeadilan adalah Polri senantiasa melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat secara mudah, cepat dan tegas transparan, humanis, dan bertanggung jawab serta berkeadilan.

Bagi Polri di satuan kerja maupun satuan wilayah, harus dapat melaksanakan target capaian transformasi Polri tersebut. Perlahan tapi pasti, program tersebut dapat dilaksanakan dengan capaian yang baik, baik itu pengungkapan kasus maupun dalam melaksanakan fungsi pokok Polri, dan sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Kini Polri di tuntut agar terus berbuat baik menuju Polri Presisi. Polri sangat dibutuhkan dan menjadi tumpuan masyarakat, demi kemanan dan ketertiban, juga dalam melaporkan ketidak adilan. Masyarakat sangat peduli terhadap Polri. Polripun harus mendengar  suara masyarakat, karena masyarakat adalah konsumen layanan Polri sekaligus mitra penting Polri dalam mewujudkan keamanan.

Keprofesionalan Polri perlu ditingkatkan dalam menjalankan fungsi pokok Polri. Apalagi tantangan dan kondisi yang dihadapi Polri pada zaman modern dan milenial ini, akan semangkin memicu keprofesionalan Polri dalam menjalankan tugasnya.Terutama dengan pesatnya perkembangan media sosial (medsos).

 

Karenanya Polri dapat menjalankan tugasnya dengan baik, sesuai presedur yang ada, demi tercapainya pelayanan dari kepolisian yang lebih terintegrasi, modern, mudah, cepat, tegas transparan, humanis, dan bertanggung jawab serta berkeadilan. Polri harus terbuka dan mau menerima kritik sebagai masukan untuk penyempurnaan tugas kedepan.

Selama dua tahun negara kita dilanda Covid-19, peran Polri sangat dirasakan sekali oleh masyarakat. Kebaikan dan  Presisi Polri sudah sangat nyata dalam masa Covid-19 ini di masyarakat.

Keberadaan Polri dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 dimasyarakat yang bersinergi dengan TNI dan Pemerintah, terus bahu membahu melakukan sosialisasi dan himbauan untuk melaksanakan Prokes 5 M di tengah-tengah masyarakat melalui operasi yustisi yang humanis secara terus menerus dan berkelanjutan.

Polri sebagai garda terdepan dan pelopor dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19, hingga pelaksanaan vaksinasi dari Dosis I, Dosis II dan Dosis III (Booster) bagi masyarakat, lansia maupun mahasiswa dan atau anak sekolah.

Polri juga melalui Vaksinasi Presisi-nya, menyalurkan vaksin dan membuka gerai-gerai  di tempat umum untuk  mempercepat vaksinasi di masyarakat demi tercapainya herd immunity, sehingga dapat tercapainya target vaksinasi secara nasional.

Presisi Polri  sudah semangkin tertanam, mereka memiliki rasa kepedulian dan rasa sosial yang tinggi, terhadap segala macam gangguan dan ancaman serta musibah yang dihadapi masyarakat. Polri senantiasa selalu tampil didepan bahkan tanpa memperdulikan keselamatan dirinya sendiri.

Begitu juga dengan dampak dari Covid-19 yang mengancam perekonomian masyarakat dan usaha kecil, Polri tidak tinggal diam. Ikut peduli membantu dan  memberikan bantuan kepada masyarakat seperti sembako, membentuk kampung tangguh, dalam membantu perekonomian warga.

Polri juga manusia, punya hati dan punya rasa,  berbuat baik sesama manusia itu terus dijalan Polri, ada yang antar jemput, ada yang menggendong, ada yang memberi bantuan, ada yang memberikan santunan, menggelar bakti sosial religi, memberian bantuan sosial, bedah rumah serta bakti sosial kesehatan maupun bantuan lainnya demi masyarakat.

Bahkan juga terhadap penyakit masyarakat menjadi tujuanya utama yang menjadi perghatian serius Polri yang  dapat mengganggu Kamtibmas. Dengan menggelar operasi yustisi  mendatangi tempat-tempat keramaian umum, secara humanis menyampaikan himbauan agar selalu waspada terhadap timbulnya tindak kejahatan maupun penyalah gunaan narkotika. Polri juga meminta masyarakat untuk tetap menjalin persatuan dan kesatuan serta menolak paham Radikalisasi, Intoleransi, dan Terorisme.

Kini Polri sudah semangkin tanggap, untuk tidak canggung-canggung lagi turun ke masyarakat terhadap permasalahan yang terjadi, seperti terhadap kelangkaan minyak goreng, Polri langsung melakukan monitoring di masyarakat. Begitu juga dengan munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan, Polri langsung memberikan himbauan ke  peternak.

Polri yang Presisi, kini sudah tidak diragukan lagi. Berupaya terus berbuat  baik teruslah dilakukan untuk bangsa, negara dan masyarakat. Laksanakanlah dengan niat yang baik, ikhtiar yang keras serta dengan keiklasan hati. Karena Polri dari masyarakat juga untuk masyarakat.

Dirgahayu Korp Bhayangkara Ke-76, Semoga semangkin profesional, solid dan jaya serta dicintai masyarakat. Teruslah Berbuat Baik Menuju Polri Yang “Presisi”.(Penulis, Drs. Zulfan Kurniawan/Wartawan Inimedan.com).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *