Inimedan.com – Balige,

Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah Kabupaten Toba melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan Dinas Perhubungan bekerjasama dengan TNI, Polri serta Subdenpom 1/2-6 Balige melakukan imbauan langsung kepada para pelaku usaha dan jajanan malam serta tempat-tempat keramaian, Minggu (09/05/21) malam hari.
Kegiatan yang dilakukan oleh tim gabungan merupakan tindak lanjut dari Surat edaran Bupati Toba nomor : 440/1361/Satgas/Covid-19/2021 tanggal 27 April 2021 tentang pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Toba.
Kasat Pol PP Toba Broztito Sianipar menjelaskan sosialisasi dilakukan guna meningkatkan kesadaran akan wabah virus yang saat ini mengalami peningkatan di daerah itu.
“Malam ini kita melakukan perketatan penegakan disiplin terhadap prokes Covid-19. Sementara ini pengamatan kami di lapangan bahwasanya banyak tempat usaha begitu juga pegiat jajanan malam masih tidak mau peduli terhadap pandemi Covid-19, jadi banyak usaha juga tidak memperhatikan protokol kesehatan, jaga jarak, makanya kita tertibkan,” sebutnya.
Pembatasan jam buka kepada para pelaku usaha dan jajanan malam, disebutkan hingga pukul 20.00 wib sesuai surat edaran Bupati yang diberlakukan sampai tanggal 17 Mei 2021.
“Sesuai surat edaran bupati, jam 8 usaha harus tutup namun dimungkinkan jika take away, tidak untuk di tempat, mereka bawa pulang ke rumah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Broztito menegaskan penertiban akan ditingkatkan untuk lokasi lainnya yang mungkin menimbulkan keramaian.
“Ke depan, mungkin kita akan melakukan tahap berikutnya, mungkin ke kedai tuak atau tempat yang mungkin menimbulkan keramaian. Akan kita lakukan bertahap dan berlanjut seluruhnya sampai kita benar-benar zero Covid,” tegasnya seraya berharap agar masyarakat dapat mematuhi imbauan pemerintah, menerapkan sesuai protokol kesehatan dan hidup sehat.
Kasat Narkoba AKP Firman Perangin-angin selaku perwira pengawas menyebutkan, pengaturan kegiatan masyarakat saat itu dilakukan mulai dari Kecamatan Porsea, Laguboti dan Balige.
“Jadi sesuai dengan himbauan dimana perintah pak bupati Kabupaten Toba, karena dengan meningkatnya Covid-19, kita mengimbau agar terjadi penurunan daripada dampaknya Covid-19. Tadi kita mulai dari Porsea, Laguboti dan selanjutnya ke Balige,” terangnya.
Diakui, dalam pelaksanaan sosialisasi saat itu, masih banyak pengunjung yang dijumpai tidak menggunakan masker dan tidak taat prokes, hal ini memungkinkan untuk dilakukannya penindakan di hari-hari berikutnya.
“Kendala sih tidak ada, hanya saja bagi pengunjung-pengunjung yang hadir masih ada saja yang tidak menggunakan masker atau protokol kesehatan. Ini pertama kita lakukan sosialisasi sampai dua hari, hari ketiga kita lakukan penindakan, kita akan lakukan setiap malam,” sebutnya. (DS)