Pemprov Sumut Dukung Penataan Kawasan Heritage Kota Medan

FOTO : Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi didampingi Plt Walikota Medan Akhyar Nasution memimpin rapat penataan kawasan bersejarah Kota Medan di Ruang Rapat, Lantai 10 Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (13/2/2020). 

Inimedan.com-Medan.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mendukung penataan kawasan bersejarah (Heritage) di Kota Medan oleh Pemerintah Kota (Pemko). Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memimpin rapat penataan kawasan bersejarah Kota Medan di Ruang Rapat Lantai 10 Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Medan, Kamis (13/2).

Gubernur menyampaikan dukungannya karena ibukota provinsi haruslah menjadi warna bagi provinsi. Seperti Kota Surabaya yang menjadi warna dan ikon Provinsi Jawa Timur. “Saya ingin Kota Medan ini besar. Saya dukung rencana Pemko Medan, kalau bisa diwarnai dengan benar ibukota Sumut ini,” ujar Edy Rahmayadi.

Menurut Edy, perekonomian di Kota Medan meningkat jika kota ditata dengan baik dan benar. Bahkan kunjungan wisatawan mancanegara pun bisa meningkat. “Kita buat bagus Kota Medan ini, maka perekonomian meningkat. Kita pun semakin nyaman dengan kota kita ini,” katanya.

Selain itu, Edy juga meminta Pemko Medan tetap berkoordinasi dengan jajaran Pemprov Sumut, terutama terkait rencana yang dipaparkan oleh Pemko Medan. “Pemko Medan berkoordinasi dengan Pemprov, kita buat ini (Kota Medan) bagus dan benar,” ucapnya.

Sebelumnya, Plt Walikota Medan Akhyar Nasution memaparkan rencana Pemko menata kawasan bersejarah. Salah satunya adalah bangunan bersejarah Medan Warenhuis yang berada di Jalan Hindu Kesawan. Gedung Warenhuis merupakan supermarket pertama yang ada di Kota Medan pada masa kolonial. Gedung yang berumur 103 tahun tersebut saat ini sudah berada dalam pengelolaan Pemerintah Kota Medan.

Gedung Medan Warenhuis pernah terbakar sehingga bangunan tersebut sudah sangat rusak. Untuk itu, Pemko Medan akan membenahi gedung tersebut sehingga bisa dimanfaatkan. Menurut Akhyar, jika kawasan bersejarah tersebut berhasil ditata, perekonomian akan meningkat. Seperti Semarang yang menata kota tuanya sehingga pertumbuhan ekonomi di kawasan itu meningkat.

Selain gedung Warenhuis, pedestrian di kawasan Kesawan juga akan ditata sehingga pejalan kaki bisa dengan nyaman berjalan di kawasan Kesawan. “Minggu lalu saat kami membicarakan penataan kawasan kumuh dengan Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, kami sampaikan rencana ini dan disambut baik, mengingat Kota Tua Semarang yang juga ditata dan pertumbuhan ekonomi di kawasan itu meningkat 4 kali lipat,” kata Akhyar. [di]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *