Inimedan.com – Balige,
Perayaan Hari Ulang Tahun Gereja Huria Kristen Indonesia (HKI) ke – 94 tahun 2021 dirayakan secara singkat dan sederhana tanpa mengurangi hikmad dan sukacita jemaat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
St Harry Siagian selaku guru huria HKI Balige Kota menyampaikan ucapan syukur atas karunia Tuhan yang masih dapat dinikmati meski di tengah pandemi Covid-19.
“Memang betul hari ini ulang tahun HKI tepatnya pada tanggal 1 Mei 2021 dengan usia ke 94 tahun sejak berdirinya tanggal 1 Mei 1927. Perayaan ulang tahun HKI pada tahun ini serasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2020 kita merayakan juga sudah semi dengan penyebaran covid dan diperparah tahun 2021 jadi kita merayakannya secara sederhana untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan dan mensyukuri nikmat Tuhan atas penyertaanNya di tengah-tengah HKI,” sebutnya dijumpai di Kantor HKI Balige Kota, Balige, Kabupaten Toba, Minggu (02/05/21).
Perayaan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya disebutkan bukan menjadi penghalang untuk tetap bersukacita bahkan diharapkan dapat meningkatkan iman kepercayaan dan pengharapan kepada Tuhan.
“Cukup dengan meniup lilin itupun dengan pola baru bukan dengan meniup tetapi menepuk tangan, itu semuanya adalah untuk mengantisipasi penyebaran Covid dan jumlah yang merayakan kita batasi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, semuanya harus seturut dengan protokol kesehatan agar kita semua bisa terlindung dan terbebas dari penyebaran virus.
Harapan kita melalui ulang tahun HKI ini bahwa setiap orang yang percaya boleh semakin percaya di tengah-tengah kesulitan hidup oleh pandemi ini, kita harus tetap bersyukur, syukuri hidup apa adanya dan selalu berserah mohon perlindungan dari Tuhan, itulah fenomenal dari perayaan ulang tahun HKI yang kita rayakan pada saat ini,” sebut Harry yang diketahui sekaligus menjabat majelis pusat HKI.
Perayaan yang dilaksanakan usai kegiatan ibadah Minggu tampak diikuti secara terbatas dari jumlah dan waktu guna mematuhi imbauan pemerintah dalam penanggulangan penyebaran Covid-19.
“Kita semua bisa merayakan dengan sukacita biarpun dengan protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Kita harus bersyukur karena masih bisa bersukacita. Perayaan kali ini memang sekedar saja tidak seperti dulu ada lelang, makan bersama, tapi karena memang pandemi ini tidak dapat kita lakukan namun kita tetap sukacita,” sebut Ny SH Pardede br Sianipar, salah seorang jemaat yang dituakan. (DS)