Inimedan.com-Medan.
Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT sangat mengapresiasi atas peluncuran buku “Kamus Cakap Anak Medan” di areal depan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) Jalan Gatot Subroto Medan, Sabtu (7/11). Kehadiran buku kamus ini diharapkan dapat memberikan manfaat sekaligus menjadi suatu kebanggaan karena Kota Medan memiliki bahasa yang punya ciri khas tersendiri.
Peluncuran buku kamus dilakukan Gubsu Edy Rahmayadi didampingi Pjs Wali Kota, Jenderal Malaysia di Medan YM Aiyub Bin Omar, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara Ria Novida Telaumbanua dan Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sumut Muchammad Budi Utomo. Selain penyerahan buku kamus kepada Gubsu, peluncuran juga ditandai dengan penandatanganan poster cover buku yang bergambar sketsa Kantor Pos Besar Medan itu.
“Saya ucapkan selamat atas diluncurkannya buku kamus ini, semoga memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Kota Medan khususnya. Hadirnya buku ini menjadi bukti bahwa kita harus bangga memiliki bahasa Anak Medan sendiri yang menjadi ciri khas kita sebagai anak Medan,” kata Pjs Wali Kota di sela-sela acara peluncuran.
Dengan diluncurkannya buku “Kamus Cakap Anak Medan”, Pjs Wali Kota selanjutnya berharap agar anak Medan bangga menggunakan bahasa ciri khas Medan tersebut. Di samping itu juga dapat dipergunakan untuk menarik perhatian wisatawan dengan keunikan bahasa yang dimiliki orang Medan tersebut.
Terkait dengan peluncuran buku kamus tersebut, Pjs Wali Kota menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada penyusun Kamus Cakap Anak Medan tersebut, karena telah memberi kontribusinya bagi Kota Medan melalui penulisan buku tersebut. “Dengan kehadiran buku ini, anak Medan semakin bangga dalam menggunakan bahasa khasnya sekaligus memperkenalkannya kepada para wisatawan yang berkunjung ke Kota Medan,” harapnya.
Peluncuran buku Kamus Cakap Anak Medan yang disusun oleh jurnalis Choking Susilo Sakeh dan dieditori oleh Osmar Tanjung ini, merupakan salah satu rangkaian acara Peresmian kantor baru Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) di areal Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Jalan Gatot Subroto Medan. Acara peluncuran buku kamus ini berlangsung cukup meriah dan dibaluti suasana keakraban. Bahkan, Pjs Wali Kota juga memenuhi permintaan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumut untuk menyanyi bersama di atas panggung yang didirikan di areal depan PRSU tersebut.
Penyusun buku Kamus Cakap Anak Medan, Choking Susilo Sakeh dalam pengantarnya menyebutkan, cakap Medan merupakan dialek yang telah terbetuk sejak dan selama ratusan tahun lalu, seiring dengan keberagaman etnis dan kultur yang ada di Medan. Bahasa dari etnis Melayu sebagai etnis tempatan di hilir dan etnis Karo di hulu, bercampur aduk dengan bahasa etnis lokal Sumut antara lain Toba, Mandailing, Simalungun, Nias juga bercampur dengan bahasa etnis pendatang yakni Jawa, Minang, Aceh, dan Ambon.
“Bahkan bercampur aduk dengan bahasa asing yang sejak ratusan tahun lalu berinteraksi di Medan, antara lain Tamil, Cina, Arab, Belanda, juga Inggris,” sebut Choking.
Selain berisikan seribuan kata khas Medan, buku ini juga dihiasi dengan berbagai sketsa bangunan bersejarah di Medan. Sketsa-sketsa ini merupakan karya dari Charles Pandiangan ini. Melalui karya sketsa ini, Charles menggambarkan Medan sebagai kota kaya akan bangunan bersejarah yang unik dan menarik. (di)