inimedan.com-Jakarta.

Tak banyak diketahui khlayak, bahwa ternyata di APBD Provinsin DKI Jakarta, terdapat BTT (Biaya Tidak Terduga, di APBD tahun 2021 ini diperoleh informasi hanya sebesar Rp 2,13 triliun. Sedangkan Rp. 5,5 Trilyun itu BTT pada tahun anggaran 2020, namun realitasnya memang penyerapan BTT tahun 2020 tersebut masih belum optimal, demikian disampaikan Topaz Nugraha Syamsul anggota DPRD DKI Jakarta kepada awak media, Sabtu,7/8/2021 di Jakarta
“Ya, soal BTT tahun 2020 yang penyerapan nya kurang optimal inilah, yang saya kritisi, kenapa bisa tidak optimal? ucap Topaz
Menurut Topaz, berdasarkan data yang ada baru terserap Rp 4,7 triliun atau 85,27 % yang terdiri dari realisasi untuk bidang kesehatan Rp.918,61 miliar dan Jaring Pengaman Sosial (Social Safety Net) sebesar Rp.3,78 triliun, dirinya menyayangkan penggunaan BTT tersebut belum maksimal direalisasikan terutama dalam menunaikan kegiatan Pemprov DKI untuk menanggulangi permasalahan Pandemi Covid-19 di Kota Jakarta.
“Kedepan saya berharap Pemprov DKI Jakarta harus segera melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh terkait hal tersebut agar ke depan persoalan-persoalan yang menjadi faktor penghambat penyerapan anggaran bisa diantisipasi sebelumnya. Sehingga APBD tersebut dapat diterima manfaatnya secara langsung oleh warga DKI Jakarta”tukas Topaz
Sedangkan pada tahun 2021 imbuh Topaz, meskipun BTT lebih kecil dibanding tahun 2020, namun harus tetap dipastikan BTT yang ada pemanfaatannya bisa lebih baik, agar sejumlah penanganan wabah Covid-19, pemenuhan dalam pelayanan publik, khususnya untuk pemulihan ekonomi bisa dicapai.
“Karena pada tahun 2021 ini kita masih terus menghadapi masa pandemi, tentunya pendapatan daerah akan terjadi potensi penurunan serupa sebagaimana pada tahun anggaran 2020.”pungkas Topaz Nugraha Syamsul yang juga Wakil ketua Partai Gerindra Provinsi DKI Jakarta.*tri#.