Proyek Bendungan Era Jokowi Dikritik: Banyak Dibangun, Tapi Tak Bisa Dipakai

Inimedan.com-Jakarta   |  Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Mori Hanafi, menyampaikan sindiran pedas terkait strategi pembangunan sejumlah bendungan pada masa pemerintahan presiden ke-7 Joko Widodo.

Ia menyoroti bahwa pendekatan yang diterapkan lebih mengutamakan aspek proyek semata tanpa memastikan infrastruktur tersebut benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

Menurutnya, banyak bendungan yang telah rampung dibangun justru tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal hingga sekarang karena kurangnya perencanaan yang holistik.

Sebagai ilustrasi, ia menyebut kondisi di berbagai lokasi di Nusa Tenggara Barat di mana bendungan-bendungan tersebut mangkrak tanpa dilengkapi jaringan irigasi pendukung.

“Nah, menurut pandangan saya rezim yang lama itu jahat, loh. Dia bangunnya itu kan urusan proyek, pendekatan proyek, dia enggak peduli itu barang enggak bisa dipakai. Bisa kita bayangkan itu, di semua tempat di NTB bendungan enggak bisa dipakai karena enggak ada jaringan irigasinya,” jelasnya dalam rapat kerja Komisi V DPR RI bersama menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat pada Senin 17 November 2025.

Contoh spesifik yang diungkapkannya adalah Bendungan Tanju di wilayah Nusa Tenggara Barat yang telah menghabiskan dana lebih dari satu triliun rupiah.

Meski anggaran yang dikeluarkan begitu besar, bendungan itu hingga kini belum berfungsi optimal dan masih terhambat oleh persoalan lahan agraria yang belum tuntas.

“Di Bendungan Taju yang [sempat] Bapak [Menteri PU] datangi itu, bayangkan, kita keluar duit Rp1 koma sekian triliun. Ada dua bendungan, sampai sekarang enggak bisa dipakai dan tanahnya bermasalah,” tambahnya dengan nada menyesalkan.

Oleh sebab itu, Mori Hanafi mengharapkan agar pemerintahan saat ini lebih berhati-hati dan teliti dalam memilih serta merencanakan proyek bendungan ke depannya.

Ia menekankan pentingnya menghitung secara menyeluruh segala aspek manfaat mengingat biaya pembangunan infrastruktur semacam ini tergolong sangat mahal dari anggaran negara.

Selain itu, ia mengusulkan supaya setiap pembangunan bendungan selalu terintegrasi dengan fungsi multifungsi seperti pengelolaan banjir, penyediaan air bersih untuk minum, pengembangan perikanan, hingga potensi wisata alam.

Dengan demikian, investasi besar yang digelontorkan benar-benar memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi kesejahteraan rakyat.

“Kalau cuma dibangun bendungan dan jaringan irigasinya bayangkan habis berapa uang [APBN] kita?” tutupnya dalam forum tersebut yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi Komisi V DPR RI. *di/Rep#

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *