Proyek Kereta Cepat Wujud Transportasi Modern Di Era Revolusi Teknolo

inimedan.comJakarta,

Salah satu dampak dari Perkembangan teknologi, adalah mengubah perilaku sosial masyarakat dalam berinteraksi. Terutama dalam bidang transportasi, untuk menjawab tantangan di era Perkembangan Teknologi Transportasi, maka dapat di amati pada salah satu proyek yang saat ini sedang digarap pemerintah yaitu pembangunan infrastruktur kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung dengan panjang 142,3 km. Proyek yang menjadi salah satu proyek infrastruktur strategis nasional akan melintasi 9 kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Proyek tersebut diharapkan akan memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan daya saing bagi masyarakat di sekitar lintasan jalur kereta api cepat.  Namun, di sisi lain, tidak dipungkiri dampak negatif pun akan muncul bagi masyarakat yang terlewati jalur kereta api cepat khususnya masyarakat sekitar stasiun kereta api. Pemetaan atau prediksi dampak positif dan negatif sangat penting untuk dapat mengantisipasi dampak positif dan memitigasi dampak negatif aspek sosial bagi masyarakat.

Menyadari dampak dari proyek ini, Program Doktor Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara (DTS FT Untar) menyelenggarakan webinar yang membahas seputar “Infrastructure Technology Challenge and Socio Economic Impact in JBHSR Project” secara daring, berkolaborasi dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Cars Dardela Joint Operation (CDJO), dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), pada Sabtu (13/11/2021) kemaren.

“Saya berharap webinar ini dapat menjadi potensi Indonesia dalam melihat posisi realita transportasi dan  menyadari potensi yang ada untuk dapat berkolaborasi antar negara, perusahaan dan profesional khususnya bidang keinsinyuran, serta menghasilkan rekomendasi yang powerful untuk mendorong berkembangnya inovasi transportasi di tanah air,” ujar Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Dr. Ir. Heru Dewanto, S.T., M.Sc.(Eng.), IPU, ASEAN Eng, yang juga menjadi salah seorang narasumber di acara webinar ini.

Sementara itu, menurut Ketua Penyelenggara Ni Luh Put Shinta Eka Setyarini (Dosen Fakultas Teknik Untar), menyampaikan bahwa webinar ini bertujuan untuk mendiseminasikan informasi dan pembelajaran bagi dunia konstruksi di Indonesia dan bagi kalangan akademisi, adapun Webinar ini diikuti lebih dari 500 peserta sebagian besar terdiri dari para praktisi, akademisi, dan bahkan mahasiswa, serta menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten dibidangnya.

“Semoga webinar ini menjadi proses pembelajaran teknis dan akademis bagi para engineer dan Mahasiswa Teknik karena searah dengan aplikasi teknologi terbaru, serta menjadi media sosialisasi positif dan konstruktif dari proyek kereta api cepat yang masih dalam tahap konstruksi,” jelasnya.

Dari narasumber yang hadir, nampak General Manager Technical & Design Management Ir. Rachman Suhanda, sebagai salah satu narasumber memaparkan bahwa, “Kereta cepat Jakarta-Bandung ini dipastikan memasang Earthquake Early Warning System karena kereta cepat sangat sensitif terhadap perubahan alignment, geometri dan getaran. Kalau getaran terlalu besar akan menyebabkan kecelakaan, sehingga penggunaan earthquake early warning system sangat ditekankan. Karenanya perlu dilakukan kerjasama dengan pihak BMKG yang memiliki kompetensi terkait pemasangan sensor  yang mendekati episentrum gempa sehingga Early Warning System dapat dioptimalkan.”

Hal senada juga disampaikan HSR (High Speed Rail) Director of KCIC Xiao Songxin, mengatakan bahwa sistem HSR di China juga memastikan keamanan berdasarkan konstruksi dan berbagai percobaan pengoperasian, “Berdasarkan banyak praktik dalam konstruksi dan dalam operasinya,  telah membentuk sistem teknologi SDM yang mencakup enam aspek seperti track engineering, EMU kecepatan tinggi, kontrol kereta api, catu daya traksi, operasi & manajemen, dan pencegahan & kontrol risiko.”

Sedangkan menurut Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, IPU, ASEAN Eng. (Rektor Untar) selaku tuan rumah, beliau mengungkapkan  bahwa proyek ini adalah proyek bersama dengan multi disiplin, multi input dan output serta multi outcomes, maka perlu dipastikan bahwa proyek ini dapat menjadi manfaat bagi para praktisi, dosen, mahasiswa, bahkan masyarakat dengan menjadikan proyek ini sebagai obyek untuk pembelajaran. “Kita perlu betul-betul bertanggung jawab dalam proyek ini karena proyek nasional, proyek bersama, maka publik perlu diberikan keterbukaan informasi selaku pemilik sesungguhnya dari proyek ini.”

Mengomentari terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Guru Besar Untar Prof. Carunia Firdausy, Ph.D. mengatakan bahwa, Improvement dari transportasi dapat membawa dampak positif bagi perekonomian bangsa. Selain sosialisasi, pengakuan dari publik itu penting, agar setiap orang paham bahwa proyek ini memang memberikan dampak positif bagi pembangunan Indonesia, khususnya terkait sustainable development.

“Karena itulah, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, diperlukan langkah sosialisasi yang bukan hanya melibatkan dari unsur pemerintah saja, melainkan juga dari unsur akademisi, kampus, dan semua pihak yang berkompeten di bidang transportasi, sehingga masyarakat dapat menerima pelaksanaan dan penyelesaian proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, dengan penuh kesadaran, tanpa rasa was was, dan bahkan mendukungnya untuk tercapainya kesejahteraan bangsa Indonesia.”pungkas Guru Besar Untar Prof. Carunia Firdausy, Ph.D. (#tri)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *