PSMS Degradasi, Pengurus Harus Dievaluasi

Inimedan.com-Medan

Sekretaris Umum PSMS Julius Raja mengaku siap dievaluasi, bahkan mundur jika memang diperintahkan Pembina PSMS Edy Rahmayadi. Jadi nanti nasib pengurus tergantung Pembina PSMS.
“Saya siap mundur, tergantung pimpinan yaitu Pak Edy dan Pak Kodrat. Tergantung perintah mereka serta keputusan beliau. Karena sudah ada tuntutan suporter yang meminta Pak Dody, saya dan Rendy mundur, ya kita mundur,” tegasnya, Senin (10/12).

“Kalau begitu petunjuk ketua, dan meminta pengurus mundur agar berganti, terserah saja. Misalnya tidak diletakkan di pengurus lagi atau hanya fokus di bidang panpel, itu tergantung beliau,” jelasnya.
Namun, kata Julius, kalau memang kembali diberi amanah tentu siap untuk membenahi PSMS.
“Kalau diperintah saya siap saja mengurus PSMS. Mau dibilang apa, kecuali saya punya salah, kita serahkan ke Pak Edy keputusannya,” tegasnya.

Dikatakan buruknya pencapaian skuad Ayam Kinantan pastinya membuat manajemen kecewa. “Pasti kecewa, uang banyak habis, tapi kami menerima kenyataan tim gagal, karena sudah melakukan yang semestinya dilakukan. Misalnya, rekrut pemain, pergantian pelatih, ternyata enggak mampu bertahan, padahal menaikkannya juga susah,” jelasnya.

Lanjut Julius, setelah ini pihaknya akan evaluasi dan audit serta membuat laporan pertanggungjawaban lalu melaporkannya ke Edy Rahmayadi dan Kodrat Shah. “Setelah itu, tinggal menunggu siapa yang akan ditunjuk jadi pengurus PSMS,” ungkapnya.

Dirinya juga menegaskan bila saat ini sedang proses pelunasan gaji pemain. “Gaji pemain sudah kita lunasi dengan transferan. Pemain tidak balik ke Medan dari Batam, mereka pulang ke daerah masing-masing sampai menanti Piala Indonesia,” ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris SMeCK HOOLIGAN Bani Gultom mengaku sangat kecewa dengan hasil yang diraih skuad Ayam Kinantan musim ini. Karena bisa dikatakan jika PSMS merupakan satu-satunya tim kota Medan yang bisa dibanggakan, mengingat berada di kompetisi tertinggi.

“Makanya harus dijadikan bahan evaluasi total untuk ke depannya, karena ini kejadian yang terus berulang sejak 2008. Faktor utama yakni manajemen yang kurang telaten dalam mengurus klub,” ujarnya “Dan kita ketahui bersama bahwa hubungan manajemen dan jajaran pelatih yang kurang harmonis. Jelas ini menjadi faktor utama atas kegagalan PSMS bertahan di Liga 1,” tambahnya.

Dikatakan, pada putaran pertama tim sudah berada di posisi bawah, tapi Pengurus PSMS tidak mengambil langkah seperti yang dilakukan PSIS dan Arema. “Mereka bisa merangkak naik dari zona degradasi karena keseriusan manajemen dalam mengurus tim,” tegasnya.

“Rombak total kepengurusan yang sekarang. Semoga semua pemangku kebijakan bisa mendengar dan mengambil langkah konkrit demi kebaikan PSMS ke depannya,” tukansya.(bayu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *