Kolam renang Paradiso Jalan SM Raja Medan, pada Empat tahun lalu menjadi saksi bisu lahirnya putra daerah sebagai langganan kiper timnas Polo Air. Sejak umur 10 tahun mulai mengenal olahraga pol air di bawah binaan almarhum Radja Nasution. Apalagi sosok pria bernama Rudi Rinaldi ini latihan bareng dengan perenang nasional Elfira Rosa Nasution.
Gaya dada merupakan spesialis yang ditekuninya. Usai latihan renang, dirinya melihat sang pelatih latihan polo air. Melihat latihan tersebut membuat bapak 3 anak ini berkeinginan untuk merasakan ketangkasan dalam polo air. Akhirnya, pada tahun 1980 resmi latihan polo air di salah satu klub Medan. Selama menekuni latihan 3 tahun, peraih penghargaan Haornas Keluarga Prestasi 2015 ini mengikuti pertandingan pertama kali di Bandung pada tahun 1983 kejuaraan nasional junior polo air.
Pemilik tinggi 187 cm ini, dipercayakan menjadi penjaga gawang tim Sumut. Berkat motivasi dalam dirinya, meskipun usia masih 20 tahun dirinya terdaftar sebagai skuat tim PON Sumut pada tahun 1985. Kepiawaiannya dalam menjaga gawang menjadi perhatian pelatih timnas polo air asal Rumania. Usai melakoni PON 1985, dirinya dipanggil untuk mengikuti pelatnas sebagai persiapan Asean Games di Bangkok 1985.
Meskipun, sebagai kiper ketiga tak membuatnya patah semangat, namun semakin berjuang keras untuk menyingkir seniornya. Di saat para pemain sedang istirahat siang, namun ayah dari Erlangga Andaru Rinaldi mengambil inisiatif untuk lari keliling stadion istora senayan. Hal ini dilakukan untuk menjaga fisik dan stamina tetap fit sebagai atlet polo air. Pelatih asal Rumania tersebut mencantumkan nama Rudi Rinaldi untuk mengikuti try out ke Australia.
Kiprah Rudi Rinaldi cukup banyak berjaya terhadap perkembangan dan prestasi polo air Sumut. Dirinya tercatat membawa tim Sumut meraih emas pada PON 1985 Jakarta dan PON 1989 Jakarta dibawah bimbingan dan binaan sang maestro pelatih nasional Alm HT Bustamam. Dirinya juga mempunyai andil menjadikan tim polo air Sumut didaulat menjadi juara nasional selama 17 tahun mulai tahun 1974 hingga 1990. Pria humoris ini membukukan prestasi dengan tim sejak tahun 1985 hingga 1990 pada ajang tingkat nasional.
Hasil prestasi yang diraih membuat Rudi mencoba testing untuk masuk pegawai negeri pada tahun 1987. Raihan prestasi di olahraga air tersebut, Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara memberikan prioritas untuk sosok atlet polo air ini lulus testing PNS karena dirinya telah mengharumkan nama Sumut di kancah nasional maupun internasional. Keberhasilan tim polo air Sumut menguasai panggung polo air nasional membuat sosok Rudi berkali-kali membela tim nasional Indonesia di ajang SEA Games maupun Asean Games.
“Dulu rumah di Jalan SM Raja Gang Keluarga dekat dengan kolam Paradiso yang berjarak 25 meter. Di kolam tersebut ada latihan renang maka tertarik untuk bergabung. Di Paradiso tersebut ada juga latihan Polo Air. Namun, setelah melihat latihan polo air menjadi tertarik untuk bergabung setelah mendapat rekomendasi dari pelatih renang almarhum Radja Nasution” kenang Rudi Rinaldi di Medan, kemarin.
Ia menjelaskan, saat latihan Polo Air dianggap sebagai anak bawang karena setiap senior usai latihan maka tugas mengumpulkan bola dan mengangkat gawang untuk dinaikkan ke atas kolam. Lalu berpikir kapan bisa menjadi seperti mereka untuk dapat bertanding di tingkat nasional.
Mantan Ketua Harian Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sumut ini berpacu untuk mengejar prestasi. Berkat kerja keras akhirnya mencapai prestasi yang dicita-citakan selama menjadi atlet polo air. Untuk mengembangkan olahraga akuatik ini Rudi Rinaldi membentuk klub Tirta Prima Medan.
Perkumpulan Renang Tirta Prima Medan merupakan salah satu dari beberapa club renang yang ada di kota Medan. Club ini sudah sering mengikuti kejuaraan kejuaraan di kota Medan maupun diluar kota Medan. Club renang Tirta Prima ini beralamat di Jalan Dr.Mansyur Medan dan telah berdiri sejak 8 mei 2004, yang diketuai Prima Dwi Purnomo.
