inimedan. com_ Tarutung.
Musim hujan berkepanjangan di wilayah Taput diwanti-wanti menimbulkan kerawanan serius di beberapa ruas jalan. Air hujan menggenangi jalan juga sangat mempengaruhi kerusakan jalan. Seperti halnya di kawasan jalan lintas Sumatera antara Pahae – Sipirok hari ini telah mengakibatkan antrian panjang kenderaan akibat terjadinya longsor.
Longsoran material tanah perbaikan jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Tarutung-Sipirok persisnya di Desa Simasom Kecamatan Pahae Julu, Tapanuli Utara , Sumut, mengakibatkan kemacetan hingga puluhan kilometer, Selasa (25/1/2022).
“Material longsoran tanah dan aktivitas perbaikan jalan telah menyebabkan kemacetan panjang kendaraan di Jalinsum Tarutung-Sipirok,” Kapolres Taput AKBP Ronald Fredy Christian Sipayung kepada wartawan.
Dikatakannya, terjadinya tanah longsor dari sisi tebing jalan akibat curah hujan tinggi di wilayah itu telah menutupi badan jalan hingga menyebabkan permukaan jalan dipenuhi lumpur tebal dan tak bisa dilalui kendaraan. Akibat longsoran tanah itu mengakibatkan satu unit truk terbalik saat sedang melewati lumpur namun sudah berhasil dievakuasi agar tidak menutup badan jalan.
“Untuk mempercepat pembersihan material dari badan jalan, kami telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Pemkab Taput agar mengerahkan alat beratnya,” ujar Ronald Sipayung. Peristiwa longsoran tanah tersebut kata Ronald, tidak menimbulkan korban jiwa. Saat ini, pengaturan arus lalulintas sudah dilakukan, dan alat berat sedang bekerja di lokasi. “Pihak kepolisian menerapkan sistem buka tutup jalur untuk mengurai kemacetan yang telah memanjang hingga belasan kilometer,” terangnya.
Pantauan jurnalis media ini, hampir setiap sore hari wilayah Taput diguyur hujan. Terkadang hujannya berkepanjangan hingga malam hari.* le#