Masih ingat dengan Febriyanti? Ya, ia merupakan salah satu penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi Laznas PPPA Daarul Qur’an. Pada Kamis (19/1), wanita 44 tahun tersebut mengunjungi kantor Laznas PPPA Daarul Qur’an untuk bersilathurahim.
Ia bercerita tentang aktivitasnya sebagai penjual kopi keliling. Mengingat sejak ditinggal sang suami pada 2016 silam, Febri harus berjibaku menjadi tulang punggung keluarga sebagai penjual kopi keliling. Hal itu ia lakukan untuk bertahan hidup dan menafkahi kedua anaknya.
Di sela pembicaraan tentang anak-anaknya, Febri menyampaikan bahwa kedua buah hatinya itu sangat membanggakan. Betapa tidak, keduanya selalu meraih prestasi di setiap jenjang pendidikan. Bahkan saat ini mereka sekolah tanpa biaya alias gratis di SMP dan SMA favorit di Kota Tangerang.
Siti Fajrinul Ilaika (17), anak pertamanya saat ini bersekolah di SMA Negeri 13 Kota Tangerang. Sebagai informasi, sekolah tersebut merupakan salah satu SMA favorit di Kota Tangerang yang memiliki siswa-siswi berprestasi.
Siti sendiri masuk ke SMA Negeri 13 Kota Tangerang melalui jalur beasiswa prestasi. Segudang prestasinya saat SMP dan nilai menterengnya membuat dirinya mendapatkan beasiswa serta tidak dibebankan biaya sekolah.
“Alhamdulillah, biar kata saya begini (menjadi penjual kopi keliling), tapi anak saya bisa masuk sekolah favorit, dapet beasiswa prestasi lagi, jadi meringankan banget,” ujar wanita asal Kebumen tersebut sembari berkaca-kaca.
Anak sulungnya kini sudah kelas XII atau 3 SMA. Prestasinya pun tetap stabil dengan menduduki rangking 10 besar di kelasnya. Febri yang hanya lulusan SLTA itu pun begitu bangga kepada anaknya tersebut.
Ia menjelaskan, anak pertamanya memang sudah terlihat pintar sejak kecil. Siti sering mendapatkan peringkat sejak SD hingga SMP. Hal ini tentu saja menjadi penyemangat bagi Febri yang membesarkan kedua anaknya seorang diri.
Pernah suatu hari, cerita Febri, Siti menyampaikan keinginannya untuk menjadi Polwan atau Polisi Wanita. Impian tersebut bukan hanya permintaan belaka. Selain berprestasi, Siti memang memiliki postur yang tinggi. Bahkan menurut Febri, Siti rajin menjaga kesehatannya agar dapat mendaftar anggota Kepolisian.
Febri memang sempat pesimis ketika mendengar anaknya ingin melanjutkan pendidikan. Ia menilai keuangan keluarganya tak mampu jika harus menanggung biaya sekolah Polisi atau kuliah sang anak. Namun, di dalam lubuk hatinya ia sangat mendukung dan berharap agar anaknya menjadi orang yang terdidik.
“Sebenarnya pengen banget punya anak sekolahnya tinggi, kuliah, jadi sarjana, atau Polisi, saya doain aja biar anak-anak saya pada sukses,” tutur Febri.
Untuk urusan ibadah, Siti termasuk pribadi yang taat. Selain rajin sholat, Siti juga sering membaca Al-Qur’an dan melaksanakan puasa sunnah. Bahkan Febri semakin bangga kepada anak pertamanya itu karena kerap membantu berjualan.
Tak berbeda dengan kakaknya, Muhammad Ardi Maulana (12), anak kedua Febri juga sering mendapatkan prestasi di sekolah. Ardi masuk salah satu SMP favorit di Kota Tangerang juga lewat jalur prestasi. Atas pencapaian tersebut, Ardi tak memberatkan Febri dengan tagihan biaya sekolah.
Setiap hari kedua anaknya diberikan uang saku sebesar Rp10 ribu. Uang tersebut mereka gunakan untuk naik angkutan umum dan jajan. Sedangkan untuk makan siang, mereka membawa bekal dari rumah.
Febri menaruh harapan besar kepada kedua anaknya. Ia ingin mereka mampu mengangkat derajat keluarga dengan prestasi. Meski hidup sederhana, Febri sangat senang dan bangga memiliki anak yang cerdas.
Anda bisa mendukung Febri dan pejuang nafkah penerima manfaat Laznas PPPA Daarul Qur’an lainnya dengan sedekah terbaik. Semoga donasi Anda mampu membantu mereka dan menjadi amal jariyah untuk Anda. Klik di sini untuk berdonasi! *rel#