Inimedan.com-Medan.
Sesuai data yang ada tercatat kasus pandemi Covid-19 di Kota Medan, dimana yang mengalami suspek sejumlah 317 orang. Sementara yang terkonfirmasi ada 7.084 orang serta yang dinyatakan sembuh sejumlah 5.578 orang. Artinya yang sembuh jumlahnya hampir 100-an dari sehari sebelumnya.

Dari data yang ada juga tercatat yang meninggal dunia jumlahnya menurun. “Semoga perbedaan ini akan membuat kita semangat, sehingga kedepannya tidak ada lagiyang meninggal dunia karena Covid-19,” ungkap Jubir Satgas Covid-19 Pemko Medan, dr Mardohar Tambunan,MKes kepada wartawan dalam keterangan Persnya, Kamis(12/12) di Posko Satgas Covid-19 Jalan Rotan Petisah Medan.
Selanjutnya data yang sembuh dari covid-19 5578 atau peningkatan hampir 100-an dari kemarin kemudian meninggal ini dia tidak terlalu kencang lagi.
“Dari data tersebut, mudah-mudahan perbedaan ini menjadi semangat bagi kita semua untuk menjalankan ketentuan-ketentuan, agar kita terhindar dan tidak kembali lagi terkena Covid-19 atau dengan hasil yang meninggalnya nol”, ujar Mardohar.
Dikatakannya, jumlah yang terkonfirmasi sebanyak 7.084, yang sembuh 5578 kemudian yang meninggal 307 dan yang dirawat sebanyak 1.119 mengalami pengurangan lagi. Ini artinya bahwa rumah sakit rujukan covid-19 tidak lagi seramai dulu dan sudah banyak yang kosong. Artinya, tidak ada yang namanya rumah sakit penuh, atau perlu penambahan ruang karantina atau hotel.
Disini menggambarkan, semua masyarakat sudah memahami protokol kesehatan untuk menjadi kunci utama agar terhindar dari penyakit, katanya.
Dikatakan Marjohar, analisis trend kenaikan covid-19 di Kota Medan sebanyak 7084, tidak terlalu meninggi tapi sudah mulai melandai. Dan ini berjalan terus dari minggu ke minggu.
Selanjutnya, sebaran Covid-19 sampai saat ini masih tetap dipegang oleh Medan Selayang dengan angka tertinggi 680, Medan Johor, Medan Sunggal kemudian Medan Denai.
Sementara itu, untuk kelompok proporsi umur terkonfirmasi covid-19 Kota Medan di bulan November, umur 50 sampai 64 tahun sekitar 24%. Kemudian untuk umur yang 35 sampai 49 tahun itu 28%, kelompok umur yang
diatas 60 tahun 7.%. Sementara itu, umur 20 hingga 34 tahun hampir 30 % dan OTG masih berlanjut. Dan ini masih terus, jelasnya.
Marjohar juga menghimbau kepada masyarakat yang mendapatkan pelayanan di rumah sakit atau layanan kesehatan, agar mengikuti aturan sistem cara bagaimana mendapatkan pengobatan covid 19.Ikuti SOP agar penularan tidak terjadi.
“Kepada rumah sakit dihimbau tetap berkoordinasi dengan satgasnya baik di kecamatan, kabupaten/kota untuk lebih memantau masyarakat yang berobat betul-betul dikawal, jangan sampai nanti ada yang dikatakan pulang. Kalau pulang pun ada harus sesuai dengan kriterianya apa”, himbaunya. (di)