Wakil Walikota Tebingtinggi : Perlu Pemutakhiran Data Penduduk Miskin

Inimedan.com-Tebingtinggi.
Photo:
Wakil Walikota Tebingtinggi, Ir. H. Oki Doni Siregar, MM, yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) menyerahkan bingkisan kepada anak yatim dan janda yang kurang mampu usai rapat koordinasi kemiskinan.
Wakil Walikota Tebingtinggi, Ir. H. Oki Doni Siregar, MM, pimpin Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Tebingtinggi, Senin (29/3), bertempat di Aula Bappeda Kota Tebingtinggi.
Rapat Koordinasi dengan mengusung tema “Efektifitas Program Penanggulangan Kemiskinan” dilaksanakan dalam rangka upaya percepatan program penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial, serta penguatan peran TKPK.
Dalam arahannya, Wakil Wali Kota selaku Ketua TKPK Kota Tebingtinggi menyampaikan hal-hal yang perlu dilakukan dalam penanggulangan kemiskinan, terutama di masa dan pasca pandemi Covid-19.
“Perlunya dilakukan pemutakhiran DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) untuk penanggulangan kemiskinan ini. Update data penerima bantuan sosial, integrasi penyaluran bantuan sosial, pengelolaan APBD secara cermat, dan optimalisasi sinergi penanganan kemiskinan lintas sektor,” kata Wakil Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Tebingtinggi selaku Sekretaris TKPK Erwin Suheri Damanik, S.Sos,M.SP. menyampaikan angka kemiskinan di Kota Tebingtinggi mengalami kenaikan.
“Persentase penduduk miskin tahun 2020 adalah 9,95% atau sekitar 16.320 jiwa. Mengalami kenaikan dari tahun 2019 yaitu 9,94% atau sekitar 16.300. Di Indonesia, angka kemiskinan naik dari angka 9,22% pada tahun 2019, menjadi 10,19% pada tahun 2020 akibat terkena imbas pandemi Covid-19”, lapornya.
Agus Suriadi, S.Sos., M.Si Akademisi Universitas Sumatera Utara memaparkan prasyarat utama untuk mengurangi kemiskinan. “Ada 4 (empat) prasyarat utama pengurangan kemiskinan. Pertama, adanya komitmen Pimpinan Daerah dan Legistatif dalam hal penanggulangan ini. Kedua, tersedianya data kemiskinan yang akurat dan terpercaya. Selanjutnya, tekad yang kuat untuk ‘rasa ingin keluar dari kemiskinan’ dari penduduk miskin atau disebut self help. Terakhir, mewujudkan Kota Tebingtinggi yang maju, yang difasilitasi oleh multi pihak,” kata Agus selaku narasumber pada rapat tersebut.
Rapat tersebut dihadiri oleh beberapa OPD terkait dan Camat se-Kota Tebingtinggi serta menyerahkan bingkisan kepada anak yatim dan janda yang kurang mampu.*Zul#

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *