Inimedan.com-Medan.
Puncak Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XVII Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (PERDOSKI) 2019 dimeriahkan dengan Malam Seni dan Budaya di Regale Internasional Convention Centre, Jalan H Adam Malik, Medan, Jumat (23/8). Kegiatan ini digelar sebagai bentuk apresiasi sekaligus terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir dari Indonesia guna mensukseskan pertemuan ilmiah tersebut
.
Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH hadir
bersama sejumlah pimpinan organisasi pimpinan daerah (OPD) di lingkungan Pemko
Medan, menyaksikan pertunjukan seni dan tari sebagai bentuk kepedulian
sekaligus upaya melestarikan budaya yang ada di Tanah Air tersebut.
Pertunjukan seni dan budaya dibawa ini dibawakan para mahasiswa dari berbagai
Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia, termasuk Universitas Sumatera Utara
sebagai tuan rumah.
Secara pribadi, Wali Kota sangat menghargai upaya yang dilakukan
PERDOSKI. Selain menggelar pertemuan ilmiah, juga melaksanakan pertunjukan Malam
Seni dan Budaya yang mengusung tema, “Semarak Ragam Budaya
Nusantara”.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa praktisi kesehatan
yang tergabung dalam PERDOSKI memiliki kepedulian yang sangat tinggi akan
pelestarian seni dan budaya di Tanah Air. Dengan begitu nilai-nilai luhur seni
dan budaya lokal di Tanah Air akan makin memgakar kuat di tengah masyarakat
dari Sabang hingga Merauke,” kata Wali Kota.
Dikatakan Wali Kota, seni dan budaya bukanlah kekayaan yang
bisa diwariskan secara genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Artinya, perlu usaha dan upaya keras untuk mewariskannya kepada para
generasi muda. “Tanpa ada kesungguhan dalam melestarikan seni dan budaya,
bisa jadi niscaya di masa depan kita hanya bisa mengetahui tentang seni dan budaya
leluhur kita dari refrensi bacaan maupun artefak yang ada di
museum,” ungkapnya.
Atas dasar itulah Wali Kota mendukung penuh upaya yang
dilakukan PERDOSKI dalam upaya melestarikan seni dan budaya. Sebab, sejatinya
bilang Wali Kota, upaya melestarikan seni dan budaya merupakan tanggung jawab
bersama.
‘’Integrasi berbagai pihak seperti pemerintah, institusi dan individu diperlukan untuk melestarikan sengguhnya dan budaya yang merupakan warisan para leluhur. Pelestarian ini harus dilakukan untuk mencegah agar tidak tergerus dari serbuan budaya asing,’’ tegasnya.
Menyikapi hal itulah Wali Kota minta agar para generasi muda harus
memperkaya dirinya dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Bukan
tidak mungkin generasi mendatang akan menjadi generasi yang tercabut dari akar
budayanya.
“Jika ini terus dibiarkan tanpa ada tindakan pencegahan,
bukan tidak mungkin generasi mendatang akan menjadi generasi yang kehilangan
identitas budaya. Untuk mari kita kenalkan lebih dekat seni dan
budaya tradisionil kepada para generasi muda. Dengan demikian para generasi
muda akan lebih mencintai dan mau melestarikan seni dan budaya
tradisionil, ” ungkapnya.
Selain Wali Kota, Malam Seni dan Budaya turut dihadiri
Ketua PERDOSKI Pusat Dr M Yulianto Listiawan Sp (KK), Presiden LADS dr Syarief
Hidayat SPKK, Ketua PERDOSKI Cabang Medan Dr dr Iman MHA, pejabat utama di
lingkungan Kodam I/BB, para pembicara dari mancanegara seperti Vietnam,
Kamboja, Malaysia, Thailand, India dan Singapura.
Sedangkan pengisi Malam Seni dan Budaya berasal dari sejumlah
universitas di Indonesia, diantaranya USU, Universitas Udayana,
Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Padjajaran,
Universitas Negeri Solo, Universitas Samratulangi, Universitas Gadjah Mada,
Universitas Diponegoro serta Universitas Airlangga.
Selanjutnya pempilan.para penari di atas panggung
dinilai oleh tim juri untuk ditetapkan sebagai pememang dan berhak mendapatkan
hadiah. Itu sebabnya para penari yang berasal dari sejumlah PTN di Indonesia,
berusaha tampil sebaik-baiknya dengan mengenakan pakaian daerah masing-masing.
(di)