IniMedan.com- Langkat
Masyarakat. Kabupaten Langkat tiba-tiba saja dikejutkan dengan video pengusiran kapal asing di perairan Pulau Sembilan, Kecamatan Pkl. Susu yang beredar luas di media sosial. Nah, terkait dengan pengusiran kapal MV Cheung Kam Wing berbendera Hongkong tersebut, kontan banyak bermunculan komentar dari masyarakat dan para netizen.
Wajar itu terjadi, sebab masyarakat takut terjadi apa-apa akibat pandemi virus Corona (Covid 19).
Menurut keterangan Gamal Sembiring selaku Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelayaran (KSOP) kelas IV P.Susu, saat menggelar konfrensi pers, Senin (4/5/20) di depan Kantor KSOP kelas IV P.Susu, Jalan Pelabuhan, Kelurahan Beras Basah, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, kejadian ini hanya salah faham belaka, sebab semua sudah berjalan sesuai dengan prosedur.

Jadi, sebenarnya kapal bukan mau bersandar di pantai Pulau Sembilan, tetapi kapal akan diarahkan sejauh 500 meter dari pantai Pulau Sembilan (pada titik aman). Lalu, kapal tidak ada membawa Tenaga Kerja Asing (TKA) seperti yang diisukan di media sosial (medsos) dan pemberitaan, hanya ada kru kapal yang berjumlah 6 orang yang terdiri dari warga Negara Hongkong dan Vietnam
Lebih lanjut Gamal juga menambahkan, jauh hari sebelum kedatangan kapal, pihaknya bersama instansi terkait seperti Bea Cukai, Karantina (KKP), Imigrasi, Dinas Perikanan Langkat beserta Forkopimcam Plus Pkl. Susu sudah 3 kali melakukan sosialisasi bersama masyarakat di Kantor Desa Pulau Sembilan.
” Karena itu, kedatangan kapal sudah tidak ada masalah, adapun aksi masyarakat itu mungkin karena kesalahfahaman saja, ujarnya. “
Hal yang sama disampaikan Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga.SIK. Dalam keterangan persnya beliau juga mengatakan, kedatangan kapal sudah sesuai prosedur dan standard kesehatan.
Pada kesempatan itu, Edi juga membantah keras, adanya tudingan yang menyebutkan kapal MV Cheung Kam Wing membawa TKA yang akan diperkerjakan di PLTU Pkl. Susu.
” Sebenarnya warga bukan menolak kedatangan kapal, tetapi mungkin mereka khawatir terkait pandemi dan penyebaran virus Corona,” ujarnya.
Lebih lanjut dia juga menegaskan tidak mau hanya karena alasan ekonomi lalu mengabaikan keselamatan masyarakat.
“Kita ingin kesehatan masyarakat terjaga dan terbebas dari covid-19, untuk itu kita akan terus bekordinasi. Untuk sementara ini tindak lanjut kegiatan kapal yang akan melakukan bongkar muat ikan kerapu dari budi daya keramba jaring apung ini akan dikordinasikan kembali dengan instansi terkait dan akan disampaikan pada kesempatan berikutnya,” jelas Kapolres kepada sejumlah wartawan media cetak, Online dan elektronik. (BD)