INIMEDAN – Para mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (FK UISU) meminta Kapolresta Medan bertindak tegas dan transparan dalam penanganan kasus kerusuhan di kampus mereka, Jalan SM Raja Medan, Kamis ((17/12/2015).
Ratusan mahasiswa FK UISU itu, kepada wartawan di kampus Jalan Karya Bakti, Medan Johor, Jumat (18/12/2015) menjelaskan, kedatangan mereka ke Kampus IIA kemarin sedianya untuk masuk kuliah seperti biasa. Namun mereka dihalangi pihak-pihak yang mengatasnamakan pengurus Yayasan UISU Al-Munawwarah yang sampai saat ini masih menduduki kampus FK di Jalan SM Raja tersebit.
“Ini jelas mengganggu reakreditasi kampus kami yang diakui pemerintah dan memiliki izin prodi dan profesi. Kami berharap, mahasiswa dapat kuliah seperti biasa tanpa ada gangguan dari pihak luar dan aksi-aksi premanisme di dalam kampus,” tegas seorang mahasiswa yang minta namanya tidak ditulis.
Namun, menurut, kedatangan mereka malah disambut aksi kericuhan, bakar ban, bahkan dilempari dengan botol air meneral dan batu.
“Oknumnya kami kenal. Mereka adalah sekurity yang tidak dipekerjakan lagi, mahasiswa UISU non aktif serta preman-preman yang diduga merupakan bayaran orang-orang yang ingin merusak akreditasi FK UISU. Ali Wardana itu bukan Gubernur Mahasiswa UISU,” tegasnya.
Mahasiswa mengharapkan, 500 mahasiswa FK UISU dan 36 dosen yang menandatangani permohonan pemakaian gedung perkuliahan di kampus FK Jalan SM Raja yang ditujukan kepada Kapolresta Medan mendapat perhatian,
sehingga mahasiswa dapat terbina dengan baik.
“Kami berharap paling lama dua hari ke depan kami dapat segera masuk ke kampus dan melakukan kegiatan perkuliahan seperti biasa,” harapnya. [MUL]