INIMEDAN – Kalau Persoalan listrik di Sumut tak bisa diatasi, investasi di Sumut bakal terancam mandeg atau jalan di tempat, ucap Plt Gubsu H T Erry Nuradi usai rapat pembahasan energy bersama Komite II DPD RI di Kantor Gubsu, Senin (21/1/2016).
Dikatakan Plt Gubsu, Sumut butuh tambahan minimal 1.000 MW lagi untuk satu dua tahun ke depan, karena pelanggan yang masih waiting list saja mencapai 500 MVA, belum lagi memenuhi permintaan ke depannya.
“Sumut adalah pusat pertumbuhan ekonomi Indonesi wilayah Barat. Namun, tanpa ada energy, akan sulit bagi Sumut untuk berkembang. Karena itu kebutuhan listrik dan gas sangat penting,” tegas Erry.
Dia memaparkan beberagai kendala soal energy diantaranya masih minimnya pasokan listrik, harga gas untuk industri di Sumut yang termahal di Indonesia sehingga menyebabkan industri kalah bersaing dan panjang dan lamanya proses perizinan pembangkit listrik Mikro Hidro.
Dijelaskannya harga gas di Singapur 6US$ per mmbtu, sedangkan di Sumut di atas 10 US$ per mmbtu, sekitar 13,5 US$ per mmbtu sementara di Jawa hanya 8 US$ per mmbtu.
“Bagaimana industri bisa bersaing kalau biaya mahal. ini sangat memberatkan pelaku industry kita sehingga mereka sulit bersaing,” ujar Erry.pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Sumut dengan potensi mencapai 1.000 MW yang mengalami stagnasi. “Sulitnya mendapatkan perizinan yang bisa memakan waktu 4-5 tahun dan kendala akses permodalan menjadi kendala utama para pengusaha,” ujarnya.
Komite II Parlindungan Purba dan segenap anggotda DPD RI benjanji akan mengusulkan hasil rapat ini dalam pembahasan di tingkat pusat. “Kami akan menggelar rapat tindaklanjut dengan pihak yang berwenang dan usulan ini akan menjadi bahan bagi kami,” kata parlindungan Purba.
GM PT PLN Sumut AGung Nugroho memaparkan saat ini jumlah total pelanggan di SUmut mencapai 3.171.291 pelanggan dengan daya mampu rata-rata 1.751 MW, Beban Puncak Rata-rata 1.721 MW dan cadangan rata-rata 111MW. Cadangan pasokan daya mampu rata-rata tahun 2015 terdiri dari pembangkit Sumbagut
1.362 MW, IPP 21 MW, Excess power 44 MW, sewa PLTD 254 MW dan transfer Inalum rata-rata 70 MW.
PLN melakukan pembelian listrik dari IPP/EP kapasitas di bawah 10 MW pada tahun 2015 yang sudah beroperasi 11 unit (82MW), dimana sudah PPA 44 pengembang (378 MW), proporsal yang sudah masuk 142 pengembang (1.080 MW). [MUL]