Inimedan.com-Tebingtinggi.

Wali Kota Tebingtinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM. membuka kegiatan pelatihan penanggulangan bencana gempa bumi dan kebakaran di Kota Tebingtinggi, yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebingtinggi, Selasa (30/3/21), bertempat di Aula Hotel Amanda, Jalan Sutomo.
Pada kesempatan itu Wali Kota menjelaskan kontruksi rumah yang baik adalah memiliki 40 persen lobang angin dalam bentuk bukaan. Konstruksinya kaki pondasi harus kuat, tiang badan harus kuat, kepala harus lebih kecil dari badan.
Penyebab fatal gempa diantaranya faktor pembangunan yang buruk, konstruksi rumah tidak sesuai dengan standar teknik. “Misal atap yang paling berat, genteng, kalau kayu atap kita tidak kuat, maka paling ringan pakai baja ringan. Lalu pondasi harus dalam minimal 60 cm, kalau gempa terjadi, kolom nya patah kalau pondasi nya patah. Karena rumah kita mau tampak hebat, rumah dibeton semua, padahal itu bisa menimpa penghuni di dalamnya jika terjadi gempa, jelas Wali Kota.
Walikota melanjutkan, terkait bencana kebakaran, selain terbakar korban sering kali meninggal karena menghirup CO2 akibat kekurangan oksigen sehingga lemas. “Antisipasinya dengan memakai masker atau kain yang sudah dibasahi dan lari menghindari api dengan posisi menundukkan badan dan kepala,” jelasnya
Lagi menurut Wali Kota, dalam langkah penyelamatan, dahulukan orang yang selamat untuk tahu menempatkan di tempat aman. Kemudian, menyelamatkan orang cidera/ sakit, segera bawa ke Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan dan bukan mendahulukan menyelamatkan orang yang sudah meninggal. Para peserta diharapkan mengetahui tentang ini dan mengerti tentang ini.
Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Tebingtinggi Wahid Sitorus menyampaikan bahwa kunci utama dalam mengurangi resiko bencana adalah pencegahan dan mitigasi bencana. Oleh karena itu, kita harus bisa mempersiapkan diri dengan antisipasi yang betul – betul terencana dengan baik dan detail.
Seperti yang kita laksanakan saat ini, yaitu melatih para Kepala Lingkungan se-Kota Tebingtinggi, para Tagana dan Mitra Siaga Bencana kota untuk sebisa mungkin lakukan simulasi bencana secara rutin di daerah yang rawan bencana, sehingga warga semakin siap dan tangguh menghadapi bencana yang ada, ujar Drs. Wahid Sitorus.(sumber:FB Diskominfo TT).*Zul#