inimedan.com-Jakarta.

Sudah lebih dari tiga dasa Warsa, lapisan ozon yang berada lapisan udara stratosfer mengalami penipisan. Adapun peristiwa ini juga sering disebut dengan lubang ozon. Kondisi ini terjadi lewat berkurangnya kadar ozon pada stratosfer, disebabkan oleh aktivitas sehari-hari manusia yang memanfaatkan zat Bromin dan klorin yang membuat lubang ozon memuncul klorofluorokarbon atau chlorofluorocarbons (CFC) atau freon yang seringkali digunakan pada pendingin ruangan maupun lemari es.
Selain freon, juga disebabkan oleh meningkatnya karbon monoksida yang dihasilkan kendaraan bermotor dan pabrik. Penggundulan hutan pun turut berkontribusi lantaran kemampuan pohon dan hutan dalam menyerap gas-gas pemicu kerusakan lapisan ozon semakin berkurang, demikian disampaikan Faisal Saleh Pengamat lingkungan hidup kepada pers, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis 16/9/2021.di Jakarta.
” Di setiap tanggal 16 September, masyarakat dunia memperingati hari Ozon , sebagai suatu momentum untuk memberikan kesadaran bagi manusia agar menjaga lapisan ozon yang melindungi alam ini dari bahaya sinar ultraviolet dari matahari”ungkap Faisal Saleh yang juga sekretaris lembaga Biru Voice yang konsen terhadap isue lingkungan hidup.
Menurut Faisal, untuk Tahun 2021 ini Hari Ozon Internasional diperingati dengan tema resmi dari United Nations Environment Programme (UNEP) yaitu “Keeping Us, Our Food and Vaccines Cool”. Peringatan Hari Ozon tersebut di latarbelakang oleh persoalan menipisnya lapisan ozon yang membahayakan kondisi kehidupan warga di Bumi ini, selain itu, rusaknya lapisan ozon juga berpotensi menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan manusia di antaranya peningkatan kasus katarak mata.
Menurunnya kekebalan tubuh manusia, dan kanker kulit,hal tersebut mendorong pemerintah dari berbagai negara menyetujui Protokol Montreal pada 1987. Protokol tersebut merupakan persetujuan untuk mengurangi penggunaan senyawa kimia yang bisa menyebabkan lapisan ozon, ternyata Protokol Montreal berhasil dilakukan dan mampu menghapus 99% bahan yang mengandung senyawa kimia dan melebarkan lubang ozon atau berpengaruh pada menipisnya lapisan ozon.
“Protokol Montreal adalah perjanjian global untuk melindungi lapisan ozon, pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik, menjadikannya salah satu perjanjian lingkungan paling sukses , yang mampu menghapus zat perusak ozon, sehingga membuat lubang di lapisan ozon saat ini sedang memulihkan diri, dan pada gilirannya dapat melindungi kesehatan manusia, ekonomi, dan ekosistem. “Tukas Faisal Saleh.
Lebih lanjut Faisal mengatakan seperti yang ingin disoroti oleh Hari Ozon Sedunia tahun ini, Protokol Montreal melakukan lebih banyak hal – seperti memperlambat perubahan iklim dan membantu meningkatkan efisiensi energi di sektor pendinginan, selain itu juga saat ini banyak penggunaan Vaksin yg memerlukan alat pendingin untuk menyimpannya, karena itu perlu menggunakan alat pendingin yang sesuai standar Protokol Montreal, dan tentunya untuk menjaga lapisan ozon dari zat berbahaya diperlukan pola hidup dengan cara pandang ekologis dan menerapkan prinsip ramah lingkungan harus mulai dilakukan. Hal ini penting agar bumi ini tetap terjaga dan nyaman untuk semua makhluk hidup.
“Mari kita jaga lapisan ozon dari ancaman zat berbahaya, dengan mengendalikan gas CFC secara bijaksana, tidak berlebih, sehingga keberadaan lapisan Ozon tetap tebal agar dapat melindungi kelangsungan hidup manusia”pungkas Faisal Saleh. *tri#