inimedan. com_Tarutung.

Oknum guru agama berinisial SH ( 47 ) di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Tapanuli Utara yang dilaporkan karena diduga melakukan perbuatan tak senonoh (cabul) terhadap dua orang siswanya, resmi di tetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan penyidik Reskrim unit PPA Polres Taput.
Sebagaimana diberitakan media siber ini sebelumnya, guru agama SH yang disebut melakukan perbuatan cabul terhadap korban KAL dan SRS dilaporkan oleh orang tua korban MH Jumat (18/3) ke Polres Taput. Semula SH minta maaf atas perbuatannya yang tak terpuji itu, tapi pihak keluarga korban menolak, dan tetap mengadukan SH ke polisi.
Kapolres Taput AKBP Ronald Sipayung SH, SIK, MH Melalui Kasi Humas Aiptu W. Baringbing saat dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa SH sudah di tetapkan sebagai tersangka dan saat ini sudah resmi ditahan. SH dijemput dari rumahnya kamis (24/3) pukul 10.00 wib, dan dilakukan pemeriksaan hingga malam hari.
Setelah selesai diperiksa sebagai saksi , Jumat (25/3) pukul 01.00 wib dini hari , SH di tingkatkan statusnya sebagai tersangka dan langsung di tahan untuk penahanan pertama 20 hari kedepan. Peningkatan status sebagai tersangka oleh penyidik Unit PPA ( Perlindungan Perempuan dan Anak ) karena perbuatan percabulan yang dilakukan oleh SH telah ditemukan bukti permulaan yang cukup dan didukung dua alat bukti lain berupa keterangan-keterangan saksi serta bukti petunjuk, sehingga penyidik berkesimpulan SH patut dijadikan tersangka dan resmi di tahan.
Atas perbuatan yang dilakukan oleh SH , kepadanya dipersangkakan melanggar pasal 76E Yo Psl 82 ayat( 1)(2)(3) dan (4) UU RI tahun 2016 tentang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal 5 Tahun dan Maksimal 15 Tahun Penjara. *le#