Inimedan.com – Labuhanbatu
HUT kemerdekaan RI ke 79 yang disambut penuh dengan suka cita oleh warga Desa Meranti Paham, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara seketika berubah menjadi kedukaan.
Betapa tidak, disaat perayaan hari bersejarah negeri ini diselenggarakan penuh kegembiraan,,4 orang warga Desa Meranti Paham disambar petir di seputaran lokasi acara. Sabtu (17/08/2024) sekira pukul 15.30 WIB.
Kondisi cuaca hari itu sudah mendung terlihat sejak pagi, tengah hari sore mendung menjelma menjadi hujan yang cukup deras mengguyur bumi disertai petir menggelegar.
Petaka pun menjela tanpa terkira, petir menggelegar keras dalam deru hujan menyambar 4 orang warga yang sedang berteduh di bawah sebuah pohon.
Tak ayal, hantaman petir yang tiada terduga menyebabkan satu orang warga meninggal dunia, tiga orang lainnya mengalami luka bakar yang cukup serius.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Bennard L Malau SIK, melalui Kapolsek Panai Tengah AKP Basyarudin Siregar SH, kepada wartawan membenarkan kejadian itu. Minggu (18/08/2024).
“Tiga orang mengalami luka bakar cukup serius akibat Sambaran petir. Saat ini ketiga korban sudah dirujuk ke RSUD Rantauprapat guna penanganan lebih intensif. Masing – masing berinisial EL (49), R (23) dan N (45),”kata AKP Basyarudin Siregar.
Dijelaskannya lagi, korban sambaran petir seorang lagi berinisial SS (49) warga Dusun XIII Desa Meranti Paham meninggal dunia dan sudah dikebumikan oleh keluarganya.
Menurut perwira garis 3 kuning itu, kejadian tragis dialami korban saat hujan turun, keempat korban kala itu berteduh di bawah pohon di tepi lapangan bola kaki Afdeling I PT Perkebunan Nusantara 4 Meranti Paham.
“Perayaan HUT kemerdekaan diselenggarakan oleh karyawan perkebunan MEP dengan berbagai acara perlombaan. Hujan yang turun cukup deras dengan diiringi petir kemudian dihentikan oleh panitia,”paparnya.
Lanjutnya lagi, keempat korban sambaran petir saat itu berteduh di bawah pohon Mahoni di tepi lapangan bola. Tiada terduga, naas itu pun terjadi menimpa korban.
Terpisah, Kepala Desa Meranti Paham Suhadi, kepada awak media ini via seluler mengatakan, peristiwa itragis itu menjadi duka yang warga desanya.
“Siapa pun tak menyangka akan terjadi peristiwa setragis itu. Kegembiraan penuh tawa berganti dengan kedukaan dan hujan air mata. Pada musibah yang terjadi tiada seorang pun yang dapat disalahkan. Itu sudah taqdir Tuhan,”imbuhnya .
Masih kata Suhadi, kematian itu rahasia Tuhan, tiada seorang pun tahu kapan kematian itu datang, di mana kematian itu menjemput hidup, serta bagaimana caranya kematian datang menjemput .
“Hanya Tuhan yang tahu semua itu. Pastinya yang terdekat dengan kita adalah kematian,”ujar Suhadi.
Dikesempatan itu, Suhadi berharap, keluarga korban yang ditinggalkan tabah, bersabar dan mengikhlaskan kepergian korban pulang ke haribaan Tuhannya.
“Untuk ketiga korban yang sedang menjalani perawatan semoga mereka segera diberikan kesembuhan oleh Tuhan yang maha kuasa,”sebut Suhadi mengakhiri. *joko W#