Resahkan Warga, Penangkaran Buaya Namorambe di Demo

Teks foto : Warga yang resah ketika berdemo di Penangkaran Buaya. (SD)

Inimedan.com-Namorambe.

Ditengarai keberadaannya telah meresahkan masyarakat disekitarnya, Penakaran Buaya di Dusun III Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe Deli Serdang, Selasa (27/4) siang di demo oleh ibu-ibu. Pasalnya limbah dari penangkaran itu telah mencemari lingkungan dikawasan itu.

Dalam orasi para pendemo yang terdiri dari ibu-ibu itu   meminta agar pemilik penangkaran buaya ini peduli terhadap nasib warga disekitar. Ada beberapa faktor yang menjadi aspirasi mereka kepada penanggung jawab penangkaran itu.
Misalnya limbah dari perusahaan itu diduga  mencemari lingkungan, karena saluran airnya masuk ke drainase. Selain itu, buaya dari perusahaan itu di khawatirkan akan keluar dari penangkaran dan sangat membahayakan masyarakat. Seorang warga yang biasa dipanggil kak Anggi mengaku bahwa ternak buaya itu meresahkan masyarakat. Ditambah lagi buayanya pernah keluar dari penangkaran itu.

“Setahu saya sudah pernah buayanya lepas sekali. Untung ditangkap oleh warga, ditangkapnya dirawa rawa,” katanya.

Kemudian, wanita berhijab ini mengaku kalau perusahaan yang sudah beraktivitas belasan tahun ini juga kurang peduli dengan nasib masyarakat yang bermukim disekitaran lokasi.

“Ada puluhan keluarga yang bermukim disebelah penangkaran. Seluruh penangkaran ditembok setinggi dua meter lebih. Tapi, kami yang bermukim diseputaran atau bersebelahan dengan tembok ini kurang diperhatikan. Perusahaan memberikan sembako kepada warga hanya kalo Hari Raya Idul Fitri saja,” terangnya.

Warga lainnya yang bernama, Erna Wati Sinuhaji meminta agar perusahaan membuka saluran air yang ada diseputaran lokasi, tepatnya dibagian kanan penangkaran, karena kediamannya menjadi banjir akibat tidak ada buangan air.

“Kami minta peternak membuka saluran parit yang ada di bagian kanan, karena kalau itu ditutup, maka air akan menggenang didalam lingkungan kami. Selain itu, didaerah sekitar rumah kami juga semak, kami sangat takut,” ungkapnya.

Beberapa saat melakukan demo diseputaran penangkaran atau perusahaan, ternyata pihak manajemen tidak kunjung membuka pintu gerbangnya dan petugas kepolisian juga turun kejalan serta membubarkan masyarakat yang berdemo karena alasan menyebabkan kerumunan.

Sampai berita ini dikirim keredaksi, belum ada keterangan resmi dari pihak Kecamatan Namorambe dan manajemen penangkaran buaya atas beraktivitasnya penangkaran itu. Pihak manajemen enggan membuka pintu gerbang utamanya. (SD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *