INIMEDAN – Penjabat Wali Kota Medan, Dras H Randiman Tarigan bersama Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardian Kusin Dwihananto dan Dandim 0201/BS, Kol Inf Maulana Ridwan menggealr parat dengan seluruh camat, Kapolres, Danramil serta Lurah di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan, Selasa (26/1).
Rapat ini membahas tentang antisipasi masalah keamanan dan ketertiban di ibu kota provinsi Sumatera Utara. Selain bahaya teroris, peredaran narkoba, begal dan tindak kejahatan lainnya serta anggota Gafatar juga menjadi topik pembahasan dalam rapat tersebut.
Menurut Kapolresta, masalah kantibmas di Kota Medan harus diwaspadai saat ini pasca bom di sarinah, Jakarta beberapa waktu lalu. Pasalnya, jaringan teroris ini ditengarai sudah sam[pai seluruh pelosok tanah air, termasuk Kota Medan. Apalagi Medan pernah menjadi aksi teroris, seperti kasus Bank CIMB Niaga maupun sebagi pintu masuknya pelatihan teroris di Jantho, Aceh.
Untuk itulah Kapolresta mengaku bersama Brimobdasu dan Dandim kini melakukan pengawasan secara tempat bebau asing di Kota Medan, guna mempersempit gerakan para teroris. Di samping itu Kapolresta juga minta dukungan penuh seluruh camat, lurah dan kepling agar ikut melakukan pengawasan, terutama terhadap rumah-rumah sewa maupun kos yang ada di wilayahnya masing-masing.
Dikatakan Kapolresta, rumah sewa maupun tempat kos acap kali dijadikan lokasi para teroris untuk persiapan melakukan aksi, termasuk mempersiapkan bom. “Jadi saya minta para camat, lurah dan kepling untuk mengecek rumah sewa maupun tempat kos. Data dengan lengkap identitas pengontrak. Apabila melihat hal-hal mencurigakan, segera laporkan kepada petugas Babinsa maupun Babinkantibmas,” kata Kapolresta.
Di samping itu tambah Kapolresta lagi, camat, lurah dan kepling juga harus mengaktifkan kembali siskamling. Namun pola dan metoda siskamling harus dirubah dan dirumuskan sehingga menghasilkan pengamanan terbaik. Kehadiran siskamling ini diharapaknya dapat membantu memantau orang asing/pendatang yang memasuki suatu wilayah.
Di samping teroris, Kapolresta juga mengingatkan untuk mewaspadai pemulangan ribuan anggota Gafatar dari Kalimantan Barat (Kalbar). Sebab, berdasarkan info yang diperolehnya, 301 dari anggota yang dipulangkan itu berasal dari Sumatera Utara dan 54 diantarantya berasal dari Kota Medan, terutama Kecamatan Medan Helvetia, Medan Tembung dan Medan Denai.
“Sebelum bergabung di Kalbar, mereka ini telah menjual seluruh harta bendanya. Untuk itu saya minta camat, lurah dan kepling untuk mengawasi mereka serta mendata mereka. Selain itu tetap rangkul mereka, sebab mereka adalah saudara-saudara kita juga. Apabila tindak tanduk mereka mencurigakan, segera laporkan,” tegasnya.
Kemudian, Kapolresta juga minta camat, lurah dan kepling untuk segera melaporkan apabila mengetahui dan mendapat informasi adanya peredaran narkoba di wilayahnya masing-masing. Sebab, peredaran narkoba saat ini sangat meresahkan. Terbukti, 90 persen pelaku tindak pidana, termasuk begal yang berhasil diamankan Poltresta Medan, semua motifnya akibat narkoba.
Dandim 0201/BS, Kol Inf Maulana Ridwan mengatakan seluruh personelnya yang berjumlah sekitar 600 prajurit siap mendukung Polresta Medan dalam menciptakan kekondusifitas Kota medan, termasuk antisipasi teroris, peredaran narkoba, Gafar serta aksi para begal. Namun untuk mendukung itu, diperlukan kepedulian dari semua.
“Artinya, sekecil apapun kejadian yang terjadi di lingkungan harus segera dilaporkan. Kemudian, camat, lurah, kepling beserta babinsa dan babinkantibmas harus rutin mengecek dan mendata rumah-rumah sewa maupun tempat kos-kosan,” ungkap Dandim.
Selanjutnya Dandim pun minta bantuan, apabila ada anggotanya yng bertindak aneh-aneh di tengah masyarakat segera laporkan kepada dirinya. Sebab tegas Dandim, telah dilakukan deklarasi dengan seluruh personelnya beberapa waktu. “Apalabila ada yang terlibat narkoba, langsung dipecat. Jadi tolong laperkan bila ada anggota saya yang aneh-aneh. Lebih baik lagi apabila diketahui nama dan pangkatnya,” ujarnya.
Merangkum hasil rapat yang dilakukan, Pj Wali Kota Medan, Drs H Randiman Tarigan langsung menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah yang hadir segera mensosialisasikan hasil rapat kepada seluruh kepling. Dia minta seluruh jajaran Pemko Medan untuk membantu aparat kepolisian dan TNI dalam mengatasi keamanan, termasuk bahaya teroris, peredaran narkoba, begal maupun tindak kriminal lainnya, termasuk pemulang anggota Gafatar.
Terkait dengan permintaan Kapolresta untuk mengaktifkan kembali siskamling, Randiman mengatakan sebelum bom sarinah terjadi, dirinya telah membuat edaran kepada camat dan kepling untuk menghidupkan kembali siskamling di wilayahnya amsing-masing. Sebab, Randiman optimis keberadaan siskamling mampu menekan angka kriminalitas.
“Mulai malam ini, saya minta camat, lurah dan kepling mulai melakukan pengawasan di wilayahnya amsing-masing. Siapa saja warga pendatang, harus didata. Kota tidak ingin Kota Medan seperti Jakarta. Kita ingin kota yang sama-sama kita cintai ini tetap aman dan kondusif, sehingga menjadi percontohan di Indonesia,” tegas Randiman. [@]