Inimedan.com-Salak.
Operasi Keselamatan Toba 2025 resmi dimulai hari ini, Senin (10/02) di wilayah Kabupaten Pakpak Bharat, peluncuran Operasi Keselamatan ini dilaksanakan dengan Pele gelar Pasukan di
Lapangan Mapolres Pakpak Bharat, dipimpin langsung oleh Kapolres Pakpak Bharat AKBP. Oloan Siahaan SIK, MH yang membacakan amanat Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol.Whisnu Hermawan F, SIK, MH.
Sekretaris Daerah Pakpak Bharat, Jalan Berutu, S.Pd, MM menghadiri acara ini mewakili Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor yang berhalangan hadir. Bersama Jalan Berutu, sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan personil juga hadir mengikuti Apel Gelar Pasukan ini.
Dalam sambutan tertulisnya, Kapolda Sumatera Utara berharap agar kepolisian melalui operasi yang mengusung tema “tertib berlalu lintas guna terwujudnya Asta Cita di wilayah hukum Polda Sumatera Utara” ini betul-betul hadir di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam tertib berlalu lintas sehingga dapat menekan angka kecelakaan di wilayah hukum Polda Sumatera Utara.
Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan tugas operasi tersebut, ada beberapa penekanan yang perlu dipedomani dan dilaksanakan selama operasi berlangsung, antara lain :
1. Lakukan pemetaan dan deteksi dini terhadap lokasi/tempat yang rawan pelanggaran, kecelakaan dan kemacetan, sehingga kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan efektif
2. Utamakan pendekatan persuasif dan edukatif dalam membangun kesadaran masyarakat, baik melalui pemasangan spanduk, banner, maupun melalui media sosial.
Pendekatan ini akan lebih bermanfaat dalam menanamkan budaya tertib berlalu lintas
3. Perhatikan performance dan sikap tampang personel, terapkan prinsip 3s— senyum, sapa, dan salam—sebagai bagian dari pelayanan prima kepada masyarakat
4. Hindari segala bentuk pelanggaran kode etik seperti pungutan liar, penyalahgunaan wewenang, serta arogansi dalam setiap tindakan pada saat operasi berlangsung
Operasi Keselamatan Toba 2025 ini akan dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari (10-13 pebruari 2025) dengan target sasaran operasi ini adalah masyarakat pengguna jalan, kendaraan angkutan umum dan pribadi, titik lokasi rawan kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, serta kegiatan masyarakat dalam berlalu lintas yang dapat menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. #BABe#